
SERUYAN, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka pengendalian Inflasi sekaligus meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terutama kebutuhan akan beras serta membantu masyarakat dalam menjalani bulan Ramadhan dan menjelang hari raya idul Fitri Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melaksanakan Pasar Murah Berbagi Berkah hingga di Kabupaten Seruyan, Kegiatan pasar murah kali ini digelar di dua titik yaitu Gedung Serbaguna Kuala Pembuang di Jl. MT Haryono dan Karya Bakti, Kecamatan Seruyan Hilir, Jumat (22/3/2024).
Program ini dilaksanakan melalui mekanisme pasar murah yang diselenggarakan secara serentak di 13 kabupaten dan 1 kota se-Kalteng untuk tahap pertama.
Pasar murah di dua tempat tersebut dibuka secara langsung oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni.
Hadir juga Kepala Badan Pendapatan Daerah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Biro Ekonomi, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Kalteng, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, dan yang mewakili Dinas Pemuda dan Olahraga.
Sementara turut hadir dari Pemerintah Kabupaten Seruyan antara lain Pj. Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Seruyan, Kepala Bidang Bappedalitbang, Plt. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan serta jajaran Forkopimda Kabupaten Seruyan.
Disampaikan Sri Widanarni, dalam pelaksanaan pasar murah ini, terdapat beras premium 10 Kg seharga Rp. 175 ribu rupiah, cukup ditebus oleh masyarakat senilai Rp. 20 ribu rupiah. Paket beras yang didistribusikan di gedung Serba Guna Kuala Pembuang sebanyak 1.500 paket beras dan di Kecamatan Seruyan Hilir Timur sebanyak 1.000 paket.
Program pasar murah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran sebagai langkah preventif dan wujud nyata untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya inflasi yang berlebihan.
Seperti yang diketahui, menjelang bulan Ramadan, kebutuhan pokok masyarakat cenderung meningkat dan seringkali diikuti lonjakan harga yang dapat berpotensi menimbulkan inflasi.