
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh terhadap ancaman Karhutla dan ketangguhan hutan dalam menghadapi perubahan cuaca dan iklim, pihak Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Konsorsium Silvanus langsung terbang ke Kalteng menyambangi Kantor BPBPK Provinsi .
Sehubungan dengan kegiatan tersebut badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah menerima kunjungan perwakilan dari Universitas Amikom Yogyakarta dan Konsorsium Silvanus, bertempat di Ruang Rapat BPBPK Jl. Tjilik Riwut Km 7,8 Palangka Raya, Selasa (6/11/2023). Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib dengan didampingi jajarannya.
Ketua Peneliti sekaligus sebagai Ketua Rombongan Kusrini mengatakan bahwa tujuan kunjungan tim dari Universitas Amikom Yogyakarta dan Konsorsium Silvanus terkait project ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dalam meningkatkan ketangguhan hutan terhadap perubahan iklim di Kalimantan Tengah. Proyek Silvanus didanai oleh program Green Deal EU Horizon 2020 dan dikoordinasikan oleh Università Telematica Pegaso.
“Proyek ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 42 bulan dan diikuti oleh 49 mitra dari Uni Eropa, Brasil, Indonesia, dan Australia, melaksanakan penelitian dengan judul Integrated Technological and Information Platform for Wildfire Management,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Toyib menjelaskan bahwa penanggulangan bencana Karhutla tahun 2023 Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah membentuk 35 Pos Lapangan (Poslap) yang ditempatkan di delapan Kabupaten/Kota yakni di Kabupaten Barito Selatan, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Kotim, Kobar, Sukamara, dan Kota Palangka Raya. Serta didukung dengan 90 Pos Dalkarhutla yang tersebar pada setiap Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) se Kalimantan Tengah yang bertugas melaksanakan patroli pencegahan karhutla, melaksanakan sosialisasi mengenai karhutla, dan melaksanakan pemadaman jika terjadi kejadian karhutla.
“Dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana Karhutla didukung dengan sarana dan prasarana yang tersedia, termasuk pemanfaatan teknologi untuk mendukung pelaksanaan tugas, sehingga penanggulangan bencana Karhutla dapat dilakukan dengan maksimal,” ujarnya.
Ditambahkan pula, bahwa dengan adanya kunjungan dari Universitas Amikom Yogyakarta dan Konsorsium Silvanus ini diharapkan dapat saling memberikan masukan, saran, serta solusi terkait berbagai permasalahan dan melakukan inovasi dalam Penanggulangan Bencana Karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadi tugas dan wewenang Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat segera bisa ditindaklanjuti guna mewujudkan Kalteng Bebas dari Bencana Karhutla.