
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalteng kembali menggelar agenda rutin yakni Rapat Koordinasi Pengendalian inflasi Nasional bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Aula Bajakah, Senin (6/11/2023).
Rakor Inflasi yang dilakukan secara daring ini, dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko.
Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, Inflasi secara year on year Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 di angka 2,56%, lebih menurun daripada Oktober 2022 di angka 5,71%. Sedangkan inflasi Bulan ke Bulan (Oktober 2023 terhadap September 2023) Pada Oktober 2023 angka inflasi sebesar 0,17% lebih menurun dibanding September 2023.
“Relatif masih stabil baik bulan ke bulan, maupun tahun ke bulan Oktober, dan September ke Oktober tahun ini. Penyumbang utama adalah transportasi dan kemudian ada sektor makanan minuman dan tembakau.”
Tito menekankan untuk atensi tiap daerah menjaga ketahanan pangan terutama komoditas yang sedang naik yaitu cabai. Menurut Tito tanaman cabai tidak terlalu bergantung pada hujan yang banyak atau tidak, bahkan dapat di tanam di tiap kelurahan sebagai gerakan tanam.
“Gerakan tanam cabai akan berikan sumbangsih untuk produksi cabai, sebetulnya merupakan tanaman yang mudah sekali tumbuh, hanya saja kurang digerakkan. Ada yang mewajibkan setiap kelurahan, tiap ASN dan sebagainya tanpa harus menunggu daerah lain. Beras dan Cabai, dua komoditas ini yang sekarang sedang naik dan kita semua harus lebih bekerja keras.” Tuturnya.
Menurut laporan dari Plt. Kepala Badan Statistik Amalia Adiningrat Widyasanti, perkembangan harga beras 2023 sampai dengan Minggu pertama November 2023 harga Rp13.872 per kg, sedangkan rata-rata harga beras wilayah Kalimantan di harga 14.757.
Cabai rawit hingga M1 November di harga Rp70.272 per kg, sedangkan rata-rata di pula Kalimantan di harga Rp81.525 per kg. Sedangkan harga cabai merah M1 November 2023 di harga Rp53.908 per kg, dan rata-rata pulau Kalimantan mencapai Rp60.244 per kg.
Selain membahas pengendalian inflasi, telah dilaksanakan penyerahan Dana Insentif Fiskal oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada daerah yang telah berkinerja baik dalam pengendalian inflasi. Yuas Elko mengapresiasi kebijakan ini sebagai penghargaan daerah yang kinerja baik dalam penanganan inflasinya.
“Pemerintah Provinsi bersyukur bahwa Kalimantan Tengah mendapatkan dana insentif fiskal 9,6 Miliar untuk Kabupaten Pulang Pisau dalam rangka keberhasilan mereka menangani inflasi di daerahnya.” Ucapnya.
Diharapkan sesuai instruksi dana fiskal ini dapat digunakan untuk tujuan prioritas: pengendalian inflasi, penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, meningkatkan investasi.
“Dan sampai saat ini Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah masih berada di bawah nasional, yaitu Kalteng 2,51% sedangkan secara nasional di angka 2,56% pada Oktober 2023. Hal tersebut merupakan kerja keras dari pemerintah provinsi bersama pemerintah kab/kota untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan,” tutup Yuas.