
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala Stasiun BMKG Palangka Raya Catur Winarti, S.P, mengatakan beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam perpanjangan status tanggap darurat Karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah hingga 29 Oktober 2023.
Hal itu disampaikannya, usai rapat Evaluasi Tanggap darurat karhutla bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, (16/10/2023).
Catur mengatakan, El Nino saat ini masih di level moderat, prediksi musim hujan akan masuk di Oktober dua dasarian sampai Desember dua dasarian.
Pada bulan Oktober arah angin sudah mulai ada peralihan, Kalteng saat ini telah masuk fase peralihan sehingga walau pasca El Nino potensi curah hujan diprediksi masih ada di Kalteng.
“Hanya saja urutannya dari sisi Utara, jadi musim hujan kita datang dari sisi Utara kemudian ke wilayah tengah berlanjut sisi Selatan di November dassarian dua. Jadi memang saat masuk musim hujan di tanggal 18 Oktober, mudah-mudahan curah hujan benar-benar maksimal, sehingga bisa merata di seluruh Kalteng. Kan tadi potensinya 18-22 Oktober pertumbuhan awan sudah mulai bagus,” Ungkap Catur di Aula Jayang Tingang.
Sementara itu curah hujan yang datang masih bervariasi. Secara umum masih dengan curah hujan rendah, tetapi Catur menambahkan curah hujan tinggi akan terjadi di wilayah Utara, “Sedangkan wilayah karhutla kita di bagian Selatan jadi memang kerja keras tim TMC di lapangan mengejar awan tetapi ternyata awannya ada di wilayah tengah dan Utara. Perkembangan terakhir dari radar cuaca kita potensi hujan di wilayah Selatan sudah mulai ada.” Tambahnya.
Potensi hujan sendiri akan masuk di dasarian dua tanggal 11-20 Oktober, saat ini masuk masa peralihan, hanya saja masa peralihan ada beberapa waktu yang tidak selalu turun hujan, hal itulah yang harus kita antisipasi.
Sedangkan bantuan TMC sudah dilakukan sejak tanggal 3 Oktober yang kemudian diperpanjang terus hingga tanggal 18. Kepala Stasiun BMKG tersebut mengatakan saat ini masih menunggu kondisinya menyesuaikan penetapan status.
“Untuk perkiraan El Nino berakhir estimasinya akan sampai Desember, Januari, Februari 2024. Hanya saja di bulan November arah anginnya sudah berubah, mudah-mudahan walaupun ada El Nino tetapi diharapkan mengurangi curah hujan yang menyebabkan bencana seperti yang ditimbulkan oleh musim hujan (banjir dan tanah longsor), tandasnya.