
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Peningkatan perekonomian masyarakat di sebuah daerah merupakan salah satu indikator pembangunan yang maju. Salah satu indikator dari perekonomian yang meningkat yaitu masyarakat bangga dan membeli produk dalam negeri buatan negeri itu sendiri. Produk barang lokal yang disukai oleh masyarakat menjadi kabar baik bagi pelaku usaha lokal, ketika barang produksinya mampu mengangkat perekonomiannya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng melakukan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Luwansa Hotel, Selasa, (3/10/2023). Dengan tujuan meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri khususnya di Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas perdagangan Aster Bonawaty, mengatakan pentingnya mencintai produk-produk dalam negeri dan harus membanggakan, serta memanfaatkan produk dalam negeri sebagai barang utama pendukung aktivitas sehari-hari.
“Kecintaan terhadap produk dalam negeri perlu didorong dan didukung oleh setiap kalangan masyarakat ataupun status sosial dan pekerjaannya kita perlu komitmen bersama agar tetap menjaga dan mencintai serta selalu menggunakan produk dalam negeri dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Aster.
Menurutnya, sosialisasi ini sebagai tindak lanjut upaya Pemerintah yaitu program kebijakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Provinsi Kalimantan Tengah telah mengambil langkah kebijakan untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri seperti pakaian batik, dari konsumsi rapat yang menggunakan produk berbahan lokal, dan pengadaan barang jasa kebutuhan pemerintah dengan produk dalam negeri.
“Kami berharap setiap konsumsi harian menggunakan produk dalam negeri yang dihasilkan putra-putri bangsa, termasuk produk kerajinan Kalimantan Tengah. Adapun jenis produksi sudah tersedia di negara kita mulai dari produk primer, sekunder, dan tersier serta berbagai kualitasnya,” terangnya.
Dampak positif penggunaan produk dalam negeri dapat meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar lokal, nasional dan internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa lainnya serta dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
“Memang di sisi lain kita pun tidak dapat memungkiri bahwa negara kita di banjiri produk impor yang terkadang membuat upaya kita untuk meningkatkan kecintaan produk dalam negeri semakin sulit dan penuh tantangan.
Namun menghadapi era globalisasi ini pemerintah daerah dan pelaku usaha harus melakukan antisipasi dan persiapan menghadapi hal tersebut yaitu dengan menjaga mutu dan kualitas produk, meningkatkan efisiensi, meningkatkan desain, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kecintaan kesadaran untuk selalu menggunakan produk dalam negeri,” beber Aster.
Dalam upaya ini Pemprov Kalteng yakin dengan partisipasi aktif seluruh stakeholders dapat memberikan hasil yang nyata sehingga menjadi kontribusi bagi peningkatan perekonomian khususnya daerah Kalimantan Tengah untuk semakin BERKAH.