
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Masih adanya ketimpangan pembangunan di wilayah Kabupaten Kotim, kalangan Dewan meminta agar pembangunan merata hingga ke daerah pelosok desa, tidak hanya focus di kota.
Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hairis Salamad menilai hingga saat ini masih terjadi ketimpangan pembangunan antara di kota dan daerah pelosok, kondisi itu membuat masyarakat di kawasan pelosok merasa terabaikan dan seolah dianaktirikan.
Menurut Hairis, hal ini terjadi lantaran porsi pembangunan dinilai lebih kecil dibandingkan untuk daerah perkotaan, sehingga daerah pelosok tertinggal dalam berbagai hal pembangunan, termasuk penanganan infrastruktur.
Ia pun mendorong agar kepala daerah yang sekarang dapat memfokuskan pembangunan ke arah daerah pelosok atau tertinggal.
“Karena sejak pemerintahan sebelumnya, daerah pelosok Kotim ini memang kurang mendapatkan sentuhan anggaran pembangunan” ungkap Hairis, Rabu (8/3/2023).
Menurut Hairis, saat pihaknya melakukan berbagai kegiatan kunjungan kerja ke daerah pelosok tersebut, masyarakat sudah lama menginginkan pembangunan yang merata dan berpihak pada mereka sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan dan ekonominya juga meningkat.
Ia juga meminta, khususnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah agar memperhatikan infrastruktur wilayah utara Kotawaringin Timur, khususnya jalan poros yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab pemerintah provinsi, sehingga akses pembangunan dapat dengan cepat dilakukan Pemkab Kotim dan tidak menjadi hambatan.
Porsi pembangunan yang kecil dan tidak merata, tidak hanya berimbas kepada pembangunan, namun juga sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan yang turut kena imbasnya.
“Bayangkan saja jika infrastuktur tidak memadai maka masyarakat akan sangat kesulitan tidak hanya untuk mengakses kesehatan dengan datang ke puskesmas di daerah kecamatan dengan jalan yang sulit dilalui. Termasuk anak-anak didik yang menempuh pendidikan juga akan merasakan hal yang sama, akibat infrastruktur yang tidak memadai”, ucapnya Hairis.