
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Sebagai bagian dari masyarakat Kalteng sudah tentu kita harus mengetahui, mengenal bahkan di haruskan melestarikan peninggalan maupun sejarah budaya warisan leluhur masyarakat adat Kalteng, dimana sebelum masuknya teknologi dan jaman modern, masyarakat adat Dayak sudah lebih dulu hidup, tinggal, berbudaya, dan melestarikan alam secara turun temurun dan itu harus diketahui oleh generasi muda saat ini,oleh sebab itu pemerintah provinsi memberikan kesempatan bagi Para Pelajar untuk mengetahui dan belajar mengenai sejarah nenek moyang suku Dayak melalui peninggalan berupa artefak, benda-benda pusaka, Pertanian dan perikanan yang ada di museum Balanga.
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) Suhaemi mewakili Sekretaris Daerah buka kegiatan Belajar Bersama Tingkat SLTA/Sederajat, yang diselenggarakan di Aula UPT Museum Balanga Palangka Raya, Selasa (30/5/2023).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala UPT Museum Balanga Hartini Titin, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangka Raya, serta Kepala Sekolah dan Guru Pendamping.
Suhaemi dalam sambutannya mengatakan museum merupakan cerminan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional yang menunjukkan wawasan nusantara yang kita miliki.
“Museum sebagai media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, wahana pembelajaran masyarakat, serta objek wisata yang edukatif, perlu didorong agar menjadi dinamis serta dapat melayani masyarakat dengan memadai,” kata Suhaemi.
Lebih lanjut ia menambahkan, Indonesia, khususnya Provinsi Kalteng dikenal memiliki keragaman aset budaya dan tradisi yang sangat menarik serta bervariasi.
“Dengan adanya program Belajar Bersama di Museum ini, diharapkan bisa mengubah citra dan wajah museum menjadi lebih menarik dan lebih prima, sehingga dapat turut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri,” ucap Suhaemi.
Suhaemi mengungkapkan upaya-upaya pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan bukan hanya tugas Pemerintah, namun merupakan tugas yang harus diemban bersama antara Pemerintah, stakeholders, serta masyarakat umum.
“Dengan diadakannya Belajar Bersama di Museum, masyarakat Kalimantan Tengah mampu meningkatkan kecintaan terhadap museum sebagai pusat informasi daerah sekaligus tempat rekreasi dan edukasi,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Adiah Chandra Sari menyampaikan dalam laporannya, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali adat istiadat suku Dayak dan alat-alat tradisional suku Dayak secara khusus di Kalteng, untuk memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya bagi generasi muda.
“Dengan pengetahuan tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas kedaerahan dan sebagai bagian dari identitas nasional. Selain itu juga untuk memperkenalkan adat istiadat suku Dayak serta memperkenalkan benda-benda koleksi yang ada di Museum Balanga kepada para pelajar tingkat SLTA/Sederajat sebagai bagian dari sejarah budaya dan adat masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah,” tandasnya.