
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk terus menjaga ketersediaan stok bahan pangan dan sembako serta tetap menjaga kestabilan harga – harga agar inflasi masih dalam tahap terkendali, terlebih Sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim pancaroba yang cenderung ke arah musim kemarau dengan keadaan suhu udara yang cukup panas yang berpotensi membuat lahan pertanian dan perkebunan menjadi gagal panen dan kekeringan.
Oleh sebab itu sebagai upaya untuk tetap menjaga Sinergitas dan koordinasi Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah kembali mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri dan disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito karnavian pada Senin, (22/5/2023) di aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
Rapat ini dihadiri oleh Asisten bidang perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung bersama staf Ahli Ekbang Yuas Elko. Rakornas dihadiri juga oleh Forkopimda, kepala OPD bidang terkait, instansi vertikal serta narasumber yang hadir secara Virtual.
Dalam pemaparannya Menteri dalam Negeri Tito Karnavian berpesan kepada para perangkat daerah di seluruh Provinsi agar terus berhati-hati dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan di daerah, dikarenakan pada tahun 2023 ini akan menghadapi potensi-potensi krisis pangan yang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem.
“kita harus mewaspadai fenomena Cuaca El Nino pada tahun 2023 ini yang akan berdampak pada sedikitnya curah hujan di daerah tertentu. Tentunya akan menghambat produktivitas pangan kita dan setiap daerah harus mulai memantau apakah daerahnya akan kekurangan curah hujan sehingga berpengaruh pada sektor produksi pangan.” Pesan Tito.
Sementara untuk Perkembangan Harga Minggu ke 3 Mei 2023 disampaikan yang oleh Dr. windhiarso Putranto selaku Direktur Statistik Harga. Ia menyebutkan Jika dibandingkan dengan minggu ketiga bulan April:
1. Jika dibandingkan dengan minggu ketiga bulan April harga beras cenderung mengalami tren kenaikan 12.946 pada minggu ketiga bulan Mei ini.
2. Daging ayam ras mengalami kenaikan tertinggi pada minggu ke-4 bulan April kemudian Mengalami penurunan pada minggu ketiga bulan Mei.
3. Daging sapi terus Mengalami penurunan harga tertinggi pada bulan april minggu ketiga 137.472 rupiah turun menjadi 131.575 pada minggu ketiga bulan Mei.
4. Sedangkan telur ayam ras terus mengalami peningkatan dibandingkan April Minggu ke-4 seharga Rp28.454 naik menjadi Rp30.999 pada minggu ketiga.
5. Cabe merah pada minggu ke 4 bulan April dengan harga Rp45.247 kemudian turun menjadi Rp39.301 pada minggu ketiga bulan Mei
6. Cabe rawit menunjukkan tren penurunan harga di mana saat ini seharga Rp34.599 dibanding Minggu ke-4 bulan April seharga Rp42.238 rupiah.
7. Bawang merah mengalami turun kenaikan harga yang semula pada minggu ke-4 bulan April Rp38.054 menjadi Rp41.557 pada minggu ketiga bulan Mei.
8. Bawang putih Rp32.395 pada minggu 4 bulan April kemudian naik menjadi Rp36.355 pada minggu ketiga bulan Mei.
Ditambahkan oleh Wakil Kasatgas Pangan, Brigjen. Pol. Helfi Assegaf tentang prediksi hal-hal yang berkaitan dengan kenaikan harga bapok telur, beras, dan gula pasir:
1. Telur ayam ras masih relatif tinggi disinyalir terjadi akibat kenaikan harga jagung dan bekatul sebagai bahan baku utama pakan ayam petelur harga pakan naik 7.300 sampai dengan 7.500 per kg faktor lainnya juga pedagang masih cenderung mengikuti harga telur ayam ras di masa BKN kemudian rantai distribusi yang panjang biaya transportasi yang semakin mahal diakibatkan kelangkaan BBM serta kebutuhan yang terus meningkat karena adanya program stunting untuk 1,45 juta KPM (1 ekor ayam dan 10 butir telur di 7 provinsi).
2. Tingginya harga beras medium di daerah tertentu seperti wilayah Papua Barat Maluku dan Kalimantan Utara diduga dipengaruhi tingginya biaya transportasi angkutan
3. Saat ini musim giling tebu dalam negeri tahun 2023 baru dimulai di daerah sentra produksi dampak psikologis dari harga gula internasional mengalami trend kenaikan berdasarkan prognosa gula konsumsi bahwa perkiraan neraca bulanan periode bulan Januari sampai dengan April mengalami kekurangan sehingga berdampak pada harga gula konsumsi yang cenderung di atas harga acuan.
Menanggapi hal tersebut dalam wawancaran dengan staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi Pembangunan Yuas Elko, bahwa patut diapresiasi Inflasi di Kalteng sudah terkendali.
“Kalteng masih sangat stabil tidak ada lonjakan-majakan mudah-mudahan bertahan stabil hingga akhir tahun yang kita harapkan. Pasar murah pasar penyeimbang telah dilaksanakan di Buntok, Gunung Mas, Katingan untuk Mengatasi lonjakan harga minyak goreng yang lalu di atas 5%. Namun sekarang perkembangan harga bapok di Kalteng cenderung stabil, hal itu patut kita syukuri.” Pungkasnya.