
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalteng kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring di Aula Jayang Tingang pada Rabu, (3/5/2023).
Mewakili Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, Rakor ini dihadiri Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko.
Rapat kali ini memaparkan perkembangan inflasi setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) bulan puasa ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Dalam Rakor tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan Indonesia menduduki peringkat ke-8 tingkat inflasi di negara G20 berdasarkan inflasi terendah dari 24 negara. Inflasi di Indonesia lebih rendah dibandingkan tahun lalu 5,47% yang saat ini mencapai 4,97%. Pemerintah Pusat juga berterima kasih pada rekan-rekan dari pemerintah pusat maupun daerah yang telah secara rutin bekerja keras dalam menangani inflasi.
Sementara itu, disampaikan Direktur Statistik Harga, Dr. Windhiarso Putranto, terkait perkembangan harga menjelang lebaran. Kenaikan harga secara rata-rata di minggu pertama bulan April terindikasi masih terjadi pada komoditas beras, peningkatan permintaan menjelang lebaran untuk pembuatan kue mendorong kenaikan harga tepung terigu, telur ayam ras, dan minyak goreng, di minggu pertama April.
Komoditas lainnya, cenderung mengalami penurunan trend harga di minggu pertama April. Komoditas yang mengalami kenaikan tersebut yaitu beras, tepung terigu, daging sapi, telur ayam ras, dan minyak goreng. Sedangkan komoditas Mengalami penurunan Bawang Merah, Bawang Putih, daging ayam ras, cabe rawit, dan cabe merah.
Indonesia menduduki peringkat ke-8 tingkat inflasi di negara G20 berdasarkan inflasi terendah dari 24 negara. Inflasi di Indonesia lebih rendah dibandingkan tahun lalu 5,47% sedangkan saat ini mencapai 4,97%.
Terlepas daripada hal tersebut, inflasi di Provinsi Kalteng berada di peringkat 11 tertinggi inflasi nasional di bulan April yaitu 4,85% (y-o-y). Angka tersebut terbilang turun 0,77 % (y-o-y) dibanding bulan Maret lalu yaitu 5,62% (y-o-y).
Menanggapi hal ini, Staf Ahli Gubernur, Yuas Elko mengungkapkan Pemerintah Provinsi akan terus melakukan upaya sesuai arahan presiden dan Menteri Dalam Negeri.
“Pemprov akan melakukan upaya seperti sidak pasar, gerakan pasar murah/pasar penyimbang, gerakan tanam pangan, serta percepatan tanaman jangka pendek agar inflasi di Kalteng dapat terkendali”, ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi menuturkan, stok beras di Palangka Raya terbilang cukup hingga tiga minggu ke depan.
Patut disyukuri bahwa Kalteng bukan termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan, jadi dengan adanya beras subsidi yang difasilitasi Pemerintah Provinsi oleh Gubernur Kalteng sehingga kita dapat menjaga kestabilan harga beras.
“Jika dibandingkan dengan Kalsel untuk beras premium di Indonesia yang paling tinggi itu di Kalsel, jadi kita bersyukur adanya intervensi-intervensi beras yang kita lakukan untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan. kita berharap bulan Juli ini mudah-mudahan padi bisa dipanen.” kata Riza.
Di lain pihak, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng juga akan melakukan upaya-upaya seperti yang disampaikan Aster Bonawaty. Menurutnya, pasar murah pasar penyimbang rencananya akan terus dijalankan, khususnya di Kota Palangkaraya karena Kota Palangka Raya inflasinya lebih tinggi dari Sampit.
Untuk bulan ini 5,25% (andil) pada komoditas beras jadi untuk langkah berikutnya mungkin akan lebih fokus lagi di kota Palangkaraya bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian sendiri memfokuskan pada paket sembako.
Untuk minyak goreng ketersediaannya sudah cukup dan tidak mengalami kenaikan harga bahkan di beberapa toko sudah ada yang turun seharga 13.500 dari harga eceran tertinggi 14.500 produk minyakita sedangkan harga produk minyak goreng komersil terbilang normal Jadi harganya juga tidak mengalami kenaikan.
“Untuk komoditas khusus beras akan ditangani oleh dinas ketahanan pangan bersama Bulog, untuk tidak pasar kedepannya akan segera dijadwalkan sebagai langkah selanjutnya.”
Disampaikan terahkhir Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Bulog, Budi Cahyanto mengatakan stok beras di Bulog sudah aman. Bulog terus lakukan sarapan dari target 2800 ton, kita udah mencapai 750 ton, artinya ini baru masuk bulan Mei kondisinya normal.
“Serapan terus kita lakukan, dari Kalteng sendiri nanti ada pasokan 6500 ton dari Jakarta yang sekiranya cukup untuk 1 tahun. Distribusi yang banyak disalurkan ke daerah salah satunya pada tiga lokasi yaitu Palangkaraya Sampit dan Kapuas.” jelasnya.