
MUARA TEWEH, KALTENGTERKINI.CO.ID – Demi menjaga keselamatan dan kelancaran arus transportasi sungai, Jembatan KH Hasan Basri yang menghubungkan Kota Muara Teweh dengan Kelurahan Jingah, disarankan untuk diredesain.
Tujuannya untuk memperlancar transportasi sungai yang semakin padat. Terutama transportasi kapal besar yang sulit melintas tidak saja di saat air surut. tetapi juga terkendala ketika air naik.
“Kita sering melihat kapal-kapal besar angkutan tambang batu bara dan lainnya tambat di hulu jembatan dan hilirnya. Jembatan perlu diredesain bentang tiangnya mesti ditinggikan. Sehingga lalu lintas transportasi sungai bisa lancar,” kata Anggota DPRD Barito Utara, H Abri, Selasa (21/2/2023).
H. Abri menambahkan, dirinya banyak mendapat masukan dari masyarakat, pengusaha dan juga pemilik kapal tongkang agar jembatan KH Hasan Basri bisa diredesain. Selain memperlancar lalu lintas transportasi juga demi keselamatan.
“Banyak warga yang mengusulkan ke Dewan, meminta diusulkan jembatan KH Hasan Basri di redesain, terutama untuk bentangnya ditinggikan, sehinga jika air pasang atau naik, lalu lintas tak terhambat,” terangnya.
Jembatan KH Hasan merupakan jembatan tertua yang melintang di atas Daerah Aliran Sungai atau DAS Barito.
Jembatan ini memiliki panjang sekitar 270 meter dan lebar 5 meter dengan konstruksi baja. pembangunannya dilakukan pada tahun 1992 dan selesai pada tahun 1995 yang saat itu Bupatinya adalah AJ Nihin.
Nama jembatan diambil dari nama seorang tokoh kelahiran Kota Muara Teweh, yaitu mantan Ketua MUI pusat, almarhum KH Hasan Basri.
Jembatan KH Hasan Basri merupakan sarana angkutan penumpang dan barang yang menghubungkan wilayah kabupaten Barito Utara dan kabupaten Murung Raya menuju ke luar daerah seperti ke Banjarmasin, Balikpapan dan juga Kota Provinsi Palangka Raya.