
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Rusaknya ruas jalan dalam kota, akibat banyaknya angkutan bertonase besar melintas dalam kota sehingga kondisi jalan mengalami kerusakan. Alasan angkutan bertonase besar melintas dalam kota tersebut karena jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Kotim juga mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, M. Kurniawan Anwar menegaskan usulan pembentukan Tim Pengawas guna monitoring kegiatan perbaikan jalan Mohammad Hatta atau Lingkar Selatan Kotim.
“Harus segera dibentuk, usulan pembentukan Tim Pengawas kegiatan perbaikan jalan ini, bukan tanpa alasan melainkan sebagai langkah upaya bersama secara serius mengawasi segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di jalan lingkar selatan,” kata Kurniawan, Senin (8/8/2022) di Sampit.
Kurniawan menegaskan, Jalan Lingkar Selatan merupakan jalan dibangun pemerintah provinsi yang dikhususkan untuk angkutan berat yang hendak menuju maupun dari Pelabuhan Bagendang.
Saat ini, kondisi jalan rusak parah dan memprihatinkan. Hal itu menjadi alasan truk dan angkutan berat lainnya beralih masuk melintasi jalan-jalan dalam kota Sampit. Hasilnya jalan di dalam perkotaan banyak mengalami kerusakan.
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menjelaskan, dari penghitungan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan yang harus segera ditangani sekitar 1.825 meter. Penanganan darurat itu membutuhkan dana sekitar Rp4,7 miliar.
Jumlah biaya tersebut untuk pembelian material yakni agregat kelas B, batu dan pipa drainase. Untuk alat berat akan disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
“Melalui kerjasama yang baik dengan pihak PBS (perusahaan besar swasta) bisa membantu fungsional jalan Lingkar Selatan sehingga membantu jalan dalam kota tidak cepat rusak,” jelasnya.
Untuk diketahui Pemkab Kotawaringin Timur telah menawarkan opsi agar 75 persen biaya perbaikan itu akan dipenuhi oleh 52 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, sedangkan 25 persen dipenuhi oleh Organda, ALFI, dan Pelindo.
Kumpulan perusahaan perkebunan kelapa sawit sudah sepakat untuk membantu. Mereka meminta waktu satu pekan untuk menghimpun dana membeli material yang dibutuhkan sesuai arahan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah masih menunggu komitmen perusahaan lainnya untuk membantu perbaikan jalan provinsi tersebut. Anggota Organda, ALFI, dan Pelindo diharapkan juga bisa berkontribusi sesuai yang disepakati bersama.