
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Pustakawan Indonesia tahun 2025 dan Hari Ulang Tahun Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) ke-52, Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD-IPI) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah (Dispursip Kalteng), Selasa (8/7/2025).
Peringatan yang bertema “Pustakawan Hadir dalam Penguatan Literasi Masyarakat” ini menjadi ajang refleksi dan konsolidasi bagi seluruh pustakawan di Kalteng.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pustakawan dari berbagai perpustakaan, baik itu Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Khusus, serta tamu undangan lainnya. Suasana berlangsung khidmat namun hangat, mencerminkan semangat kebersamaan dan profesionalisme dalam merayakan hari bersejarah bagi para pustakawan Kalteng.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari yang juga selaku Pembina IPI Kalteng. Dalam berbagai hal, Adiah menekankan pentingnya kolaborasi antara pustakawan, instansi pemerintah, dan masyarakat untuk mendukung terciptanya ekosistem literasi yang berkelanjutan di Kalteng.
“Mari kita jadikan Hari Pustakawan Indonesia ini sebagai titik tolak untuk terus memperkuat profesi, memperluas pengaruh, dan meneguhkan peran pustakawan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat”, ucapnya di akhir Berbagai.
Sementara itu, Ketua PD-IPI Kalteng Arizal dalam Berbagainya menyatakan bahwa PD-IPI Kalteng siap bersinergi penuh dengan program kerja Dispursip Kalteng untuk mengatasi tantangan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di daerah.
Sebagai acara puncak, diselenggarakan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Pustakawan Ahli Utama Dispursip Kalteng Guntur Talajan. Dalam orasinya, Guntur mengusulkan konsep wisata literasi atau edu-tourism , dimana perpustakaan dikemas menjadi destinasi rekreasi edukatif yang menarik. Gagasan utamanya adalah memadukan layanan perpustakaan dengan kekayaan seni dan budaya lokal.
“Bayangkan jika tamu disambut dengan kesenian daerah seperti Kerungut, musik kecapi, dan tarian daerah. Bahkan, upacara adat seperti Potong Pantan bisa diadakan sesekali untuk menyambut pengunjung. Ini akan menjadi daya tarik wisata literasi yang luar biasa,” paparnya.
Acara ditutup dengan syukuran dan prosesi potong tumpeng buah, sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan IPI yang telah memasuki usia ke-52 tahun. Potongan tumpeng dipublikasikan kepada para pustakawan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdian dalam dunia kepustakawanan.