Hingga Mei 2025, OJK Terima 67 Pengaduan Entitas Illegal di Kalteng

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng merilis, berdasarkan data Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI), hingga Bulan Mei 2025 terdapat sebanyak 67 pengaduan Entitas Illegal.
Terdiri dari 10 pengaduan terkait investasi ilegal dan 57 pengaduan terkait pinjaman online ilegal (Pinjol Ilegal) di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan jenis kelamin, pengaduan investasi ilegal dan Pinjol Ilegal dilakukan oleh laki-laki sebanyak 17 orang atau sebesar 25 persen dan perempuan sebanyak 50 orang atau sebesar 75 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ptovinsi Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz pada acara Media Update BATANG GARING (BerbAgi beriTA tentaNG perkembanGAn industRI Jasa KeuaNGan) dan sosialisasi “Strategi Penyampaian Informasi dalam Menyajikan Berita” oleh Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (13/6/2025).
Lebih lanjut Primandanu menyampaikan, adapun 5 modus investasi illegal terbanyak antara lain duplikasi penawaran investasi yang berizin, jasa periklanan dengan sistem deposit, penawaran pendanaan, money games, Multi- Level Marketing (MLM).
Disisi lain, untuk kegiatan penanganan pengaduan dan permintaan data Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), disampaikan bahwa hingga Mei 2025, OJK Kalteng menerima 1.151 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK),
Terdiri dari 275 permintaan informasi, 95 pengaduan (82 pengaduan selesai/ditutup dan 13 pengaduan aktif), serta 781 layanan dalam bentuk pertanyaan konsumen.
“Hal yang paling sering diadukan yaitu perilaku petugas penagihan, fraud eksternal (penipuan, pembobolan rekening, skimming, dan cyber- crime), restrukturisasi/relaksasi kredit, dan permasalahan SLIK)”, bebernya.
Adapun untuk layanan konsumen secara walk-in, lanjut Primandanu, sampai dengan Mei 2025, OJK Kalteng telah memberikan 39 layanan, antara lain terdiri dari 38 layanan pengaduan dan 1 permintaan informasi yang keduanya telah diselesaikan pada saat konsultasi.
Permasalahan yang paling sering dikonsultasikan adalah mengenai perilaku petugas penagihan dan permasalahan SLIK.
Hingga bulan Mei 2025, OJK Kalteng menerima 2.804 permintaan layanan SLIK, terdiri dari 1.613 permintaan secara online dan 1.191 permintaan secara walk-in.