
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus menekan angka stunting.
“Sejumlah kegiatan dan inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada 2024, terus dilaksanakan,” ungkapnya, Senin (9/6/2025).
Adapun kegiatan maupun inovasi yang dilakukan lanjut Fitriyanto, antara lain pembentukan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).Dengan orang tua asuh berasal dari unsur pejabat eselon di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya, mitra pemerintah dari sektor swasta, rumah sakit, perguruan tinggi dan masyarakat.
“Selain itu ada pendampingan keluarga berisiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), Gerakan Mengukur Dan Menimbang Massal Balita (Gemas Balita) di Posyandu, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh Puskesmas,” sebutnya.
Berikutnya pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di seluruh kelurahan, bantuan sosial oleh Dinas Sosial dan program masing-masing perangkat daerah dengan sasaran keluarga berisiko stunting.
“Pada Mei 2025 lalu Pemko Palangka Raya telah mencanangkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), dengan menargetkan pengasuhan bagi 142 baduta stunting yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Palangka Raya,” terang Fitriyanto.
Dijelaskannya, orang tua asuh ini akan bertanggung jawab untuk menyediakan bahan makanan dengan nutrisi seimbang setiap hari sampai kondisi anak asuh terbebas dari stunting atau melewati usia 2 tahun. Bantuan yang diutamakan adalah bahan makanan yang mudah didapat dengan kandungan protein tinggi seperti telur dan daging.
“Ini menunjukkan komitmen dan bukti Pemko Palangka Raya sangat serius untuk menekan serendah-rendahnya angka stunting,” tambahnya
Pihaknya imbuh Fitriyanto berharap, di tahun ini 2025 ini Kota Palangka Raya kembali mampu menurunkan angka stunting agar cita-cita “Indonesia Emas” berupa bonus demografi di tahun 2045 dapat tercapai.