Komitmen Gerakkan Peran PKK. Aisyah Thisia Agustiar Sabran : Pola Asuh, Gizi Keluarga dan Gerakan Hidup Sehat, Kunci Cegah Stunting

PALANGKA RAYA,KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalteng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting (PPS) se-Kalteng Tahun 2025.
Acara ini dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo di aula Bapperida Provinsi Kalteng, Senin (14/04/2025).
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran.
Rakor ini merupakan moment strategis dalam memperkuat Sinergisitas seluruh stakeholder dalam penurunan kasus stunting di Kalteng.
Ketua TP PKK Provinsi Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran dalam sambutannya mengatakan, dirinya akan terus berkomitmen untuk menggerakkan peran PKK dalam mendukung program percepatan penurunan stunting khususnya untuk ibu hamil, menyusui dan anak balita.
Ia juga menekankan pada beberapa poin penting dalam percepatan penurunan stunting, seperti pola asuh maupun pola hidup sehat di keluarga.
“Pola asuh, gizi keluarga serta gerakan hidup sehat keluarga adalah kunci untuk mencegah munculnya kasus stunting baru. TP PKK siap menjadi ujung tombak dalam pendampingan dilapangan ” tegasnya.
Sebelumnya juga Wagub mengatakan stunting masih menjadi masalah serius sekaligus ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa di Indonesia, tidak kecuali Kalteng.
”Stunting pun menjadi salah satu prioritas Program 100 Hari Gubernur dan Wakil Gubernur, dengan menyelaraskan program pemerintah daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Lumbung Pangan Nasional, dan Pencegahan Stunting,” ujarnya.
Menurutnya, percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan secara bersama-sama dengan target kelompok prioritas untuk mencegah terjadinya kasus stunting.
”Stunting memerlukan penanganan secara cepat, tepat dan menyeluruh, karena dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan, tidak hanya pada anak itu sendiri, namun juga bagi keluarga dan kelangsungan pembangunan daerah di masa mendatang,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kalteng mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari 26,9 persen pada tahun 2022 turun menjadi 23,5 persen pada tahun 2023.
”Sedangkan target pada tahun 2025 ini sebesar 20,6 persen. Untuk mencapai target penurunan angka stunting Kalimantan Tengah tersebut, tentunya perlu dilakukan upaya mendorong dan memperkuat konvergensi antar program lintas sektoral dari berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk perencanaan, perencanaan, penganggaran, dan penyusunan rencana kerja,” imbuhnya.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Wagub berharap Kalteng dapat memperoleh peningkatan yang signifikan atas penurunan stunting pada tahun 2024.
”Melalui diskusi terarah, diharapkan kita mendapatkan komitmen dan langkah-langkah konvergensi dalam penanganan stunting. Pemetaan kegiatan dan penganggaran juga menjadi hal yang mutlak harus dipersiapkan bersama, dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting,” tukasnya.
Rakor juga dirangkai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh pemerintah daerah se – Kalteng sebagai bentuk keseriusan dan Konsistensi dalam penurunan kasus stunting di Kalteng.
Komitmen ini dasar untuk penguatan sinergi dan koordinasi daerah dalam penyusunan dan menjalankan intervensi stunting.