Plh. Sekda Minta Seluruh Stakeholders Lakukan Langkah Strategis Jaga Ketersediaan Bapok dan Stabilitas Harga Jelang Nataru

Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Kalteng Sri Widanarni menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri. (foto/mmckalteng)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Kalteng Sri Widanarni menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (23/12/2024).

Rakor dipimpin langsung oleh Plh. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bima Arya Sugiarto. Dalam paparan pengantarnya, Plh. Mendagri Bima Arya Sugiarto menyampaikan sesuai arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pangan pada Rakor Pengendalian Inflasi pada tanggal 16 Desember 2024 yang meminta Kepala Daerah serta Dinas Terkait agar daerah, menyampaikan data-data terkait dengan data sawah di luar luas baku D.I/ D.I.R yang memerlukan kegiatan pembangunan. Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Pangan mengalokasikan anggaran pada tahun 2025 untuk fokus pada perbaikan irigasi untuk memenuhi target-target swasembada pangan tahun 2027.

Bima Arya Sugiarto juga menekankan perlunya pengawasan terhadap fluktuasi harga barang kebutuhan pokok di pasar, seperti bahan makanan dan kebutuhan lainnya yang cenderung mengalami lonjakan harga selama periode liburan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang tidak wajar yang dapat merugikan masyarakat.

“Menjelang natal dan tahun baru 2025, kita harus antisipasi dinamika harga yang terjadi di lapangan”, pungkasnya.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti saat memaparkan Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga Minggu ke-3 Desember 2024 mengatakan komoditas yang sering menyumbang inflasi/ deflasi secara bulanan (m-to-m) selama Tahun 2024 yakni emas perhiasan, sigaret kretek mesin, kopi bubuk, beras dan minyak goreng adalah komoditas dengan andil inflasi tertinggi dan muncul sebagai penyumbang inflasi bulanan minimal sebanyak 5 kali dalam 11 bulan. Beberapa komoditas andil inflasi tertinggi didominasi oleh komponen inti.

Sementara itu, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan angkutan udara menjadi komoditas dengan andil deflasi tertinggi dan muncul sebagai penyumbang deflasi bulanan lebih dari 3 kali dalam 11 bulan. Beberapa komoditas andil deflasi terdalam didominasi oleh komponen bergejolak.

“Secara nasional, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan IPH pada M3 Desember 2024 lebih banyak dibandingkan kabupaten/ kota yang mengalami penurunan IPH. Pada M3 Desember 2024, terdapat 32 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 6 provinsi yang mengalami penurunan IPH”, ucap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.

Disampaikannya, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di sebagian besar provinsi tersebut adalah cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah. Sedangkan, secara nasional, rata-rata harga telur ayam ras pada M3 Desember 2024 berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP).

Usai menghadiri rakor, Plh. Sekda Sri Widanarni meminta seluruh stakeholders yang hadir agar melaksanakan langkah penting untuk menjaga ketersediaan bahan pokok dan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Pemprov Kalteng memohon dukungan dari semua agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau serta memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang nataru. Tentunya butuh kerjasama dan dukungan dari seluruh stakeholders untuk langkah-langkah yang bisa diterapkan dalam memastikan keberhasilan dalam menjaga kestabilan pasokan pangan dan harga”, ucap Sri.

Ia juga menekankan untuk melakukan pengecekan ke distributor untuk memastikan harga bahan pokok tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting dalam menjaga kestabilan harga pangan, terutama menjelang periode-periode puncak seperti Ramadan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.

“Jika memungkinkan agar dinas terkait melakukan pengecekan harga pangan di lapangan”, tandasnya.

EDITOR:Edwandani


SUMBER:MMC Dinas Kominfosantik Provinsi Kalteng