Rakor Penyusunan RKPD 2026: Sinkronisasi Perencanaan Wujudkan Prioritas Pembangunan di Kalteng
Hilangkan Stigma dan Diskriminasi Terhadap Orang dengan HIV-AIDS
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Prov Kalteng) Suyuti Syamsul membuka kegiatan Senam Bersama dan Aksi Sosial yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalteng, dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024, di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (1/12/2024).
Dalam sambutannya Kadis Kesehatan mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian peringatan hari AIDS sedunia.
Disampaikannya, HIV-AIDS adalah isu kesehatan global yang masih menjadi perhatian bersama. Namun, seringkali masih ditemukan kesalahpahaman dan stigma negatif terkait penyakit ini.
“Banyak yang masih beranggapan bahwa HIV-AIDS sangat mudah menular melalui aktivitas sehari-hari, seperti berjabat tangan atau makan bersama. anggapan ini tentu saja keliru dan sangat merugikan bagi orang dengan HIV-AIDS,” jelas Suyuti
Faktanya lanjut dia, HIV-AIDS tidak menular melalui kontak sehari-hari. Virus HIV hanya ada di dalam darah dan cairan kelamin. Jika tidak terjadi pertukaran cairan tubuh tersebut maka virus tidak dapat ditularkan.
Artinya, virus ini hanya dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi, penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan dari ibu hamil ke bayi.
“Stigma dan diskriminasi yang masih sering terjadi terhadap orang dengan HIV-AIDS sangatlah menyakitkan. Padahal Mereka adalah saudara kita, tetangga kita, teman kita, yang memiliki hak yang sama seperti kita semua. Mereka berhak mendapatkan perlakuan yang manusiawi, dukungan, dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,” ungkapnya.
Oleh karena itu, melalui acara ini Suyuti mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV-AIDS agar bisa membedakan fakta dan mitos, menghapus stigma dengan menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV-AIDS, saling mendukung dan memberikan semangat kepada mereka yang sedang berjuang melawan HIV-AIDS.
Selain itu memanfaatkan layanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah untuk deteksi dini dan pengobatan HIV-AIDS.
”Dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita bersama, kita yakin bahwa kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua orang. Mari kita wujudkan mimpi untuk mengakhiri epidemi AIDS,” tutupnya. (Sef/*)