Tugas Kepolisian Perlu Didukung Penguasaan manajemen konflik
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Penguasaan manajemen konflik diperlukan dalam menjalankan tugas kepolisian, yang mencakup kemampuan untuk mengelola konflik secara efektif dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Begitu disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Tengah, Rahmawati, saat menjadi narasumber dalam acara Post Assessment yang digelar oleh Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng, di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Jumat (8/11/2024).
Dalam sesi yang dihadiri oleh anggota kepolisian dan pejabat terkait, Rahmawati menyampaikan pentingnya penguasaan manajemen konflik “Manajemen konflik bukan hanya soal penyelesaian masalah, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang baik antara polisi dan masyarakat,” ujarnya menambahkan.
Dijelaskan, ada berbagai studi kasus dan simulasi untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi dan teknik yang dapat diterapkan dalam situasi konflik. Ia menekankan, keterampilan komunikasi dan empati, merupakan kunci utama dalam menangani situasi yang berpotensi memicu ketegangan.
Disebutkan, ada lima gaya manajemen konflik yang dapat digunakan dalam situasi yang beragam, yaitu Gaya Penghindaran (Avoiding), Gaya Penyerahan (Accommodating), Gaya Kompetisi (Competing),
Kemudian Gaya Kolaborasi (Collaborating),
Dengan pemahaman tentang kelima gaya ini, Rahmawati berharap anggota kepolisian dapat lebih efektif dalam menangani konflik, menciptakan hubungan yang lebih baik dengan masyarakat, dan mencapai hasil yang positif.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen konflik, diharapkan anggota kepolisian dapat lebih siap dalam menciptakan situasi aman dan kondusif di Kalteng,” pungkasnya. (Sef/*)