
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus mengupayakan penurunan prevalensi stunting di angka 15,38% tahun 2024. Berdasarkan hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia) Tahun 2023, prevalensi stunting Kalimantan Tengah menurun sebesar 3,4%, dari 26,9% pada tahun 2022 menjadi 23,5% di tahun 2023. Provinsi Kalimantan Tengah telah menargetkan penurunan stunting di angka 15,38%.
Kepala Bappeda Litbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung menekankan agar penurunan prevalensi juga perlu mencermati tentang pelaporan data 8 aksi konvergensi. Seperti yang ia sampaikan dalam kegiatan peningkatan kapasitas pengelola teknis di Bahalap Hotel. Kamis, (24/10/2024).
“Keberhasilan menekan angka tersebut menunjukkan upaya dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah sudah berada di jalur atau arah yang tepat. Namun juga perlu mencermati Pelaporan Aksi Konvergensi Stunting yang berfungsi dokumen administratif,” ucap Leonard melalui sambutan Plt. Sekda Kalteng.
Berdasarkan Data Pantau Aksi pada Web Bina Bangda 20 Oktober 2024, terdapat 5 Kabupaten yang belum 100% pengisian sampai dengan aksi 6, yaitu Kapuas, Barito Utara, Sukamara, Seruyan, dan Katingan. Leonard menegaskan agar dalam pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan, penggunaan data, dan ketepatan waktu pelaporan.
“Saya harap kita semua berkomitmen dalam pelaporan 8 (delapan) aksi konvergensi, monitoring, dan pengisian web Aksi Bina Bangda, sehinga Provinsi Kalimantan Tengah tertib dalam pelaporan data,” harapnya.