Sumber Daya Manusia Kekuatan Utama Bonus Demografi
PALANGKA RAYA, KALTENG TERKINI.CO.ID- Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Purdiono mengatakan, bonus demografi sudah seharusnya menjadi peluang besar, karena meningkatnya jumlah orang usia produktif, maka suatu negeri memiliki potensi meningkatkan ekonomi, usaha, bisnis dan sebagainya yang pada gilirannya dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
“Hanya saja, banyaknya fenomena negatif yang menerpa generasi muda saat ini, seperti kenakalan remaja, pernikahan dini dan lain sebagainya, telah menjadi ancaman serius bagi bonus demografi tersebut,” katanya, Jumat (18/10/2024) di Palangka Raya.
Lebih lanjut politikus dari Partai Golkar ini mengatakan, bonus demografi yang jika tidak dimanfaatkan maka bisa memberi dampak buruk. Diantaranya menyebabkan bertambahnya angka pengangguran, hingga penurunan tingkat produktivitas masyarakat.
“Tantangan yang paling besar ketika memaksimalkan bonus demografi yaitu membangun sumber daya manusia. Maka dari itu pendidikan dijadikan sebagai kekuatan utama dalam menghadapi bonus demografi,” sebutnya.
Lebih jauh wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalteng 4 (Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya) ini mengatakan, bonus demografi sejatinya harus dimanfaatkan dengan serius, karena memiliki pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai solusi, adalah dengan terus meningkatkan kualitas penduduk melalui intervensi kesehatan dan pendidikan. Intervensi kesehatan dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan ibu,” tambahnya.
Sementara itu jelas Purdiono, untuk mengoptimalkan manfaat bonus demografi, setidaknya ada empat hal yang dapat dilakukan. Pertama, mengembangkan kualitas manusia melalui pendidikan dan pelatihan, kedua, memperluas pasar tenaga kerja. Lalu ketiga, mengelola pertumbuhan populasi, dan keempat, meningkatkan kesehatan penduduk.
“Kalau bonus demografi ini tidak dapat di manfaatkan, tentu bangsa ini secara umum tidak akan pernah menjadi negara maju, karena bonus demografi dalam pengertian penduduk usia muda tidak akan datang dua kali. Nah, begitu bonus demografi lewat, maka bangsa ini sudah masuk dalam aging population,”’ tukasnya.
Namun demikian, terlepas dari itu Purdiono meyakini pemerintah telah mempersiapkan program pembangunan. Baik melalui APBN maupun APBD guna menghadapi perihal bonus demografi.
“Bisa kita lihat, regulasi.progran pemerintah selama ini sudah jelas. Baik pengentasan stunting, pemberantasan narkoba dan lain sebagainya. Karenanya, sudah semestinya semua regulasi itu terus di galakkan guna menjaga bonus demografi. Semua itu adalah tanggung jawab kita semua, sesuai tugas dan fungsi masing masing,” pungkasnya.