Rapat Evaluasi TPID, Daging Ayam Ras Mendominasi Penyumbang Inflasi Juni

Kepala Biro Ekonomi Setda Prov. Kalteng Said Salim saat pimpin rapat. (Foto/mmckalteng)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka pengendalian Inflasi di seluruh wilayah Kalteng Pemerintah Provinsi secara konsisten melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perubahan harga – harga komoditas pangan, barang dan jasa yang ada di Kalteng baik komoditas yang mengalami kenaikan maupun penurunan.

Monitoring dan evaluasi serta pelaporan ini akan selalu dilakukan sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan bagi pemerintah provinsi, dalam mengambil langkah konkret pengendalian Inflasi dan menjaga kestabilan harga, serta daya beli masyarakat, hal ini juga menjadi perhatian dan tantangan tersendiri bagi pemerintah provinsi, kabupaten dan Kota untuk mencari solusi untuk terus mencegah dan menekan inflasi secara berkelanjutan. Seperti yang telah disampaikan oleh BPS Pusat bahwa penyumbang utama inflasi di Kalteng berada pada komoditas pangan yakni daging ayam ras.

Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Derah (TPID) Terhadap Hasil Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Inflasi Kalteng Bulan Juni 2024, bertempat Ruang Rapat Bajakah LT.II Kantor Gubernur Kalteng.

Rapat dihadiri Kepala Perangkat Daerah/ Instansi Vertikal dilingkup Provinsi Kalteng terkait serta hadir secara virtual TPID dari Kabupaten/ kota terkait.

Rapat dipimpin langsung Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Kalteng Said Salim mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng. Said Salim dalam sambutannya menyampaikan

“Alhamdulilah beberapa komoditas yang saat ini menjadi sampel BPS, semua kabupaten/ kota yang menjadi sampel seperti Sukamara, Kapuas, Sampit, Palangka Raya, semuanya mengalami deflasi di Bulan Juni. Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tetapi masih kenaikan harga nol koma sekian”, ucap Said Salim saat diwawancarai awak media.

Said Salim menuturkan berdasarkan laporan dari beberapa kabupaten telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi, yang dilakukan oleh seluruh pemerintah kabupaten melalui TPID daerah.

“Contohnya Sukamara yang sudah menyiapkan SPBU khusus untuk nelayan. Jadi kesulitan mendapatkan BBM untuk nelayan, saat ini diupayan agar tidak terjadi lagi. Dengan mudahnya akses nelayan mendapat BBM, bisa menunjang aktivitas nelayan. Hal yang sama dilakukan di Sampit, berkoordinasi dengan Angkasa Pura agar runwaynya diperpanjang dan bisa didarati oleh pesawat yang lebih besar nantinya”, tandasnya.

Salah satu Pejabat BPS Provinsi Kalteng Muhlis Ardiansyah dalam paparannya menyampaikan pada Juni 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Kalteng sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,66. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,51 persen dengan IHK sebesar 105,98 dan terendah terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,42 persen dengan IHK sebesar 108,11. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,04 persen.

Lanjut ia mengatakan, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen; kelompok transportasi sebesar 0,70 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,00 persen.

“Secara tahunan, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi. Kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap inflasi tahunan Kalimantan Tengah yaitu sebesar 1,55 persen”, tutur Muhlis Ardiansyah.

Lebih lanjut disampaikan tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Provinsi Kalteng pada J

EDITOR:Hendra. C


SUMBER:MMC Dinas Kominfosantik Provinsi Kalteng