
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBPK Prov. Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, penanggulangan karhutla pada tahun 2024 harus diantisipasi lebih awal walaupun sedang musim hujan.
Antisipasi ini juga bertujuan untuk mencegah gangguan pelaksanaan Upacara HUT RI ke 79 yang akan dilaksanakan di Ibukota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus mendatang. Rabu, (12/6/2024).
“Kita di tanggal 28 Mei itu sudah melakukan rakor dengan BMKG, BNPB, BRIN, KLHK. Kita belajar dari pengalaman tahun sebelumnya agar penanganan itu bisa maksimal maka antisipasi harus lebih awal. Sekarang walaupun masih musim hujan tetapi agenda nasional yang menjadi perhatian utama pemerintah pusat adalah rencana pelaksanaan HUT RI yang ke 79 di IKN bulan Agustus itu jangan sampai terganggu dengan adanya Karhutla,” ujarnya.
Toyib menegaskan antisipasi harus dilakukan bukan saat terjadi asap atau kebakaran, tetapi bergerak dari sekarang dengan menyiapkan berbagai dukungan. “Dari sisi sarpras, personil, pendanaan segala macam sudah kita siapkan. Dengan adanya rakor ini kita lebih memantapkan langkah apa saja yang diperlukan,”
Pemerintah pusat berpesan kepada pemprov Kalteng untuk mengimbau pemerintah kab/kota terutama yang berpotensi besar karhutla, segera menetapkan status paling tidak naik siaga jika sudah memenuhi indikatornya.
“Potensi besar karhutla itu seperti Barito Selatan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotim, Katingan, sebagian daerah Barat Sukamara, Pangkalan Bun sebagian. Kemudian yang menjadi sorotan untuk Pulang Pisau, Kapuas, Palangka Raya dan Katingan ini merupakan ring 1 nya provinsi. Karena memang berpotensi memberikan efek ke Ibukota Provinsi dalam hal ini Palangka Raya,” jelasnya
Dengan demikian Kalaksa BPBPK tersebut juga mengantisipasi wilayah ring 1 Kota Palangka Raya seperti pengerahan satgas. “Jadi memang menjadi perhatian khusus kami sehingga upaya, sapras, satgas darat dan udara lebih fokus ke daerah ring 1 tadi. Serta anggaran BTT yang dialokasikan kalau tidak salah di atas 100 miliar. Penggunaannya itu fleksibel, jadi kalau misalnya ada banjir, bisa diambil dari situ, pun juga dengan Karhutla,” tuturnya.