
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran memberi Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak (PUA) dan Kekerasan Terhadap Anak kepada siswa SMA/SMK se-Kalteng.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Harati Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah. Turut hadir mendampingi, Kepala Dinas P3APPKB Linae V. Aden, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul, serta Kadisdik Kalteng Reza Prabowo. Kamis, (30/5/2024).
Menurut laporan Kepala Dinas P3APPKB Linae V. Aden, sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan kalender event peringatan HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Tengah. Peserta Pelatihan berjumlah 450 Orang Pelajar Tingkat SMA/SMK dan SMP (luring) dan 245 sekolah SMA/SMK di 13 Kabupaten (daring).
“Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait penanganan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan terhadap Anak, dan melakukan deteksi dini kasus kekerasan dan potensi perkawinan usia anak agar dapat dicegah serta mendorong para pelajar untuk dapat mengedukasi teman sebaya,” jelasnya.
Ketua TP-PKK Prov. Kalteng Ivo Sugianto Sabran dalam sambutannya menyatakan Anak khususnya usia remaja memiliki tingkat eksplorasi rasa ingin tahu yang tinggi, inovatif, kreatif serta lebih adaptif dengan kemajuan teknologi. Namun demikian, anak merupakan kaum rentan akan kejahatan yang perlu untuk dilindungi.
“Peran guru, sekolah maupun pelajar sebagai teman sebaya dapat melakukan pendekatan kepada korban yang memaksimalkan upaya mewujudkan perlindungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencegah terjadinya perkawinan usia anak dan kekerasan seksual terhadap anak, melalui mengedukasi para siswa maupun warga sekolah lainnya serta edukasi teman sebaya,” kata Ivo.
Ia menjelaskan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan terhadap Anak juga akan memiliki berbagai dampak termasuk resiko terjadinya stunting. Saat ini angka stunting di Kalimantan Tengah mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya, yang menandakan seluruh pihak berperan mempersiapkan generasi unggul bebas stunting.
“Mempersiapkan anak – anak kita dari saat ini akan berpengaruh kualitas sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045. Saya berpesan kepada anak – anakku yang hadir secara langsung maupun daring, jauhi pernikahan usia dini, saling edukasi dan cegah kekerasan pada anak, dan menjalani pola hidup bersih dan sehat,”
“Mari menjaga kualitas dan meningkatkan derajat kesehatan diri pribadi maupun orang lain yang ada disekitar kita, untuk mendukung terwujudnya generasi yang tangguh, berkualitas, berakhlak dan berdaya saing dimasa depan.” pesannya.