
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menggelar pertemuan akbar yang mengundang unsur Forkopimda, Bupati/wali kota/Pj., Kepala Desa se-Kalteng, Guru, dan Pelajar serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang terpusat di dalam GOR Indoor Palangka Raya.
Tujuan dari pertemuan akbar tersebut adalah Gubernur Sugianto Sabran ingin menyatukan komitmen dan sinergisitas seluruh stakeholder dari provinsi, kab/kota hingga ke desa agar bersama-sama menangani isu strategis yakni Pendidikan, Kesehatan, Pengentasan Stunting, dan Pangan. Senin, (20/5/2024).
Dalam rapat besar ini Gubernur memberi arahan agar mengoptimalkan pembangunan Kalteng diiringi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Sumber daya manusia (SDM) itu penting, Kalimantan Tengah kaya akan sumber daya alam harus diiringi SDM berkualitas, kalau tak diiringi maka akan jadi penonton saja, sehingga peran semua pihak hingga guru-guru sangat diperlukan,” ujar Gubernur.
Perihal pengentasan stunting, ia mengimbau kepada kepala desa agar dapat mendata ibu hamil se-Kalteng, agar dapat diberikan bantuan gizi sesuai dengan perintah presiden RI.
“Kita harus bekerja keras, kita dengan TNI/Polri, guru, serta bagi kepala desa kalau ada sistem digital ibu hamil terdaftar di provinsi agar ada bantuan gizi yang merupakan perintah Presiden, karena ini butuh menjaga gizi dan kecerdasan anak,” imbaunya.
Terkait dengan pendidikan, Sugianto Sabran mengatakan hadirnya program TABE (Tabungan Berkah) untuk 20.000 mahasiswa se-Kalteng, serta membangun universitas unggulan yang representatif di Palangka Raya.
Tidak sampai di situ, di bidang kesehatan sudah dibangun membangun rumah sakit Hanau tipe B dengan kualitas pelayanan sama seperti rumah sakit tipe A, ini bertujuan agar menjangkau daerah Barat Kalteng.
“Kita juga membangun rumah sakit InsyaAllah Oktober peletakan baru pertama Doris Sylvanus, rumah sakit kelas A. Kami menyekolahkan para dokter spesialis, mohon dukungannya bupati. Kami juga mencari 50 orang sekolah dokter spesialis, seperti cangkok ginjal, bedah jantung dan lainnya. Target kita 15 tahun ke depan, ada spesialis dari dokter daerah asli Kalimantan Tengah,” jelas Gubernur.