
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Vina Panduwinata menyambut baik adanya moratorium yang dilanjutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengatasi pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Infrastruktur, sumber daya manusia dan pengaturannya masih dipersiapkan oleh OJK. Setelah semua tuntas, maka hendaknya moraturium dapat di lanjutkan, “katanya, Selasa (2/4/2024).
Vina menilai, regulasi pinjol mesti diperketat seraya mengedukasi masyarakat mengenai literasi keuangan. Hal ini mengingat, pinjol kerap menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Terutama menjelang Ramadan dan lebaran.
Pasalnya, pinjol mengiming-imingi calon nasabahnya dengan proses pinjaman dana yang cepat tanpa harus memberikan jaminan. Padahal, suku bunga dan praktik penagihan yang diberlakukan pinjol, sangat memberatkan nasabah
“Kami berharap fenomena pinjol tak lagi menelan korban jiwa, seperti yang terjadi selama ini. Apalagi tak sedikit pinjol kerap menjebak masyarakat,” tukasnya.
Srikandi PDIP Palangka Raya itu berharap, masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih layanan pinjaman online. Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu memeriksa izin dan legalitas lembaga keuangan sebelum mengajukan pinjaman.
Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat dapat terhindar dari risiko pinjaman online ilegal. Karena itu OJK diharap dapat terus bekerjasama untuk menciptakan lingkungan keuangan yang sehat dan aman bagi seluruh masyarakat.
“Moratorium ini merupakan langkah positif untuk melindungi masyarakat dari praktik pinjaman online ilegal, yang kerap mengecoh masyarakat dan membuat masyarakat terlilit pinjol,” ucap Vina.
Sebagai informasi, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), pada Januari 2024 telah memblokir sebanyak 233 entitas pinjol dan 78 konten penawaran pinjaman pribadi.
Sementara, terdapat sebanyak 101 penyelenggara pinjol di seluruh Indonesia yang telah berizin OJK. 101 penyelenggara pinjol tersebut menawarkan suku bunga yang bervariatif, limit yang besar hingga tenor pinjaman yang panjang.