
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam upaya mengendalikan lonjakan inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah, mulai Januari 2024, kota/kabupaten yang dipantau oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng dalam penghitungan inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah, bertambah menjadi 4 (empat) wilayah. Selain Kota Palangka Raya dan Sampit, sekarang ditambah Kabupaten Kapuas dan Sukamara.
Ini tentunya menjadi perhatian kita semua, terutama Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Kabupten Sukamara untuk terus memantau dan menjaga harga-harga di wilayah masing-masing, ungkap Sekda Provinsi Kalteng, H. Nuryakin saat menghadiri acara Rilis Berita Resmi Statistik di kantor oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Kamis (1/2/2024).
Acara ini juga dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro beserta jajarannya.
Lebih lanjut, Sekda mengatakan, ketersediaan pangan bagi masyarakat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi. Dengan demikian, kita harus menyiapkan upaya dan langkah untuk menjaga ketersediaan pangan yang mencukupi.
Kalau pun harga naik, kenaikan harganya tidak boleh terlalu tinggi, supaya tidak terlalu kuat mempengaruhi kenaikan harga-harga komoditi yang lainnya.
“Ke depan, kita juga akan menghadapi tantangan pada upaya pengendalian Inflasi. Bulan Maret 2024, kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Pada bulan tersebut, biasanya 4 kebutuhan masyarakat akan bahan pangan akan meningkat dan dapat memicu kenaikan harga-harga secara umum. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, kita harus terus melanjutkan program-program pengendalian inflasi sebagaimana yang telah dilakukan tahun 2023 lalu,” terangnya.
Harapannya, kata Sekda, tidak terjadi lonjakan harga atau kenaikan harga yang relatif terkendali.
Menurutnya, data-data strategis yang secara rutin dirilis oleh BPS sangat membantu pemerintah dalam menentukan arah kebijakan agar lebih tepat sasaran.
Oleh karena itu, mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah saya menyampaikan apresiasi kepada BPS Provinsi Kalimantan Tengah yang telah mendukung pembangunan di Bumi Tambun Bungai ini melalui penyediaan data yang berkualitas.
Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan kehadiran Sekda Provinsi Kalteng, H. Nuryakin pada acara rilis berita resmi statistik ini.
Sementara, Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro mengatakan pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 3,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 4,70 persen dengan IHK sebesar 106,77 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,61 persen dengan IHK sebesar 104,88.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen; kelompok transportasi sebesar 1,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,72 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalimantan Tengah bulan Januari 2024 masing-masing sebesar 0,20 persen, terangnya. (red)