
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pj. Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menyambut kunjungan Jeanny Yola Winokan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng dalam rangka koordinasi untuk percepatan penurunan stunting 2024, di ruang rapat Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Jumat, (5/1/2024).
Jeanny mengatakan kunjungan ini sebagai Pemantauan dari Satgas perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) provinsi.
“Sejauh ini pemerintah daerah mendistribusikan semua program sarpras yang ada, dan kami mengapresiasi Pj. Wali kota yang membantu program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana. Kami dari perwakilan membuka tangan, berikan bantuan dan kerja sama mendukung program bangga kencana agar angka stunting turun signifikan.” Kata Jeanny.
Sementara itu, PJ. Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menambahkan adanya beberapa hal yang berkaitan dengan dukungan anggaran yang sumbernya dari BKKBN. dukungan tersebut berkolaborasi dengan pendanaan lain termasuk dari sumber CSR, karena penanganan stunting harus kolaboratif.
“Penanganan ini tidak bisa satu dinas atau satu pihak saja, semua harus satu visi dan satu tujuan. Termasuk juga masyarakat harus diberikan pemahaman yang jelas apa itu stunting dan juga pendidikan masyarakat harus ditingkatkan.”
Hera mengungkapkan Sarpras juga harus diperhatikan seperti permasalahan berkaitan dengan air bersih. Daerah-daerah di Palangka Raya yang masih tinggi stunting dipantau melalui by name by address dalam menanganinya.
“Kami melihatnya dari kantong-kantong kekumuhan yang masih ada di Palangka Raya itu menjadi fokus kami serta daerah terpencil. Jangan sampai kita fokus ke suatu wilayah ternyata ada wilayah lain yang rawan. Ini juga menjadi target kami. Harapannya rapot 2023 kita bisa mencapai target bahkan melampaui target.” Komitmen Hera.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk KBP3A Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Fitrianto mengungkapkan 152 posyandu aktif semua di Kota Palangka Raya, keaktifan posyandu dilihat dari beberapa penilaian, seperti jumlah kader yang memadai, pelayanan minimal 8 kali dalam setahun, yang dilayani adalah balita, ibu hamil, kemudian remaja di atas 50% dari jumlah sasaran dari jumlah di wilayah masing-masing.
“Satu-satunya deteksi dini paling awal untuk menurunkan angka kematian ibu, balita, untuk menurunkan angka stunting satu-satunya dengan posyandu. Kami harapkan masyarakat di Kota Palangka Raya yang mempunyai balita untuk hadir di wilayah posyandu masing-masing. Kita tidak tahu profil anak kita apakah kurang gizi, gizi baik atau gizi berlebih maka kita lakukan penimbangan di posyandu.”
Fitrianto mengimbau agar masyarakat datang ke posyandu di wilayah masing-masing, karena sarana prasarana seperti Penimbangan, alat ukurnya sudah tersedia semua di posyandu Palangka Raya, sehingga masyarakat dapat mengikuti jadwalnya masing-masing.