Kalteng TerkiniKalteng Terkini
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Font ResizerAa
Kalteng TerkiniKalteng Terkini
Font ResizerAa
  • Home
  • Tentang
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
  • Opini
  • Eksekutif
  • Legislatif
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Follow US
Pemerintah Provinsi Kalteng

Perkiraan Defisit beras -1,62 juta Ton, Pemerintah Pusat Imbau Koordinasi Pemetaan Luasan Produksi Padi

admin01
Published: December 4, 2023
Share
5 Min Read
Rakornas Inflasi bersama Mendagri. (foto/Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kedeputian III bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengatakan secara Nasional Indonesia berpotensi Defisit beras dengan jumlah yang besar. Hal tersebut ia jelaskan saat paparan dalam Rakornas Inflasi bersama Mendagri pada Senin, (4/12/2023).

Berdasarkan data KSA Badan Pusat Statistik, total luas panen pada Januari 2024 hanya sekitar 321 ribu hektar. Angka ini jauh lebih rendah daripada Januari 2022 (448 ribu hektar) dan Januari 2021 (468 ribu hektar). Hal ini disebabkan oleh mundurnya musim tanam akibat El Nino.

Produksi beras pada Januari 2024 diperkirakan hanya sekitar 920 ribu ton sedangkan konsumsi mencapai 2,54 juta ton. Dengan demikian terdapat defisit -1,62 juta ton.

“Kalau kita lihat pada stok akhir Bulog di akhir tahun ini yang artinya itu menjadi stok awal di tahun 2024, jumlahnya kurang lebih 1,3 juta ton. Jadi andaikan seluruh cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Bulog pada Januari 2024 dikeluarkan, itu tetap tidak bisa memenuhi/menutup defisitnya. Padahal tidak mungkin CBP dikeluarkan semuanya.” Jelas Edy.

Edy mengatakan jika ini terjadi maka akan membuat kenaikan beras di tahun 2024 khususnya di awal tahun. Oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan bekerja sama melakukan pemetaan dan pendataan luasan lahan produksi yang potensial melalui Pemda.

“Kita harapkan melalui rekomendasi kepada kementerian pertanian, kementerian dalam negeri, dan pemerintah daerah berkoordinasi untuk melakukan monitoring, identifikasi lahan yang potensial untuk ditanami padi, lahan yang sudah di tanami, dan lahan yang sudah siap panen. Pemerintah daerah (khususnya di sentra produksi) melaporkan hasil identifikasi secara rutin kepada pemerintah pusat.”

Data identifikasi tersebut diperlukan untuk mengetahui estimasi produksi dan distribusi beras agar dapat diambil langkah cepat jika terdapat masalah. Pemerintah pusat dan daerah berkoordinasi untuk mengoptimalkan lahan yang dapat ditanami padi.

Lanjutnya, penting sekali data tentang sawah, luasannya, berapa yang sudah ditanami, berapa luas yang siap panen satu- tiga bulan ke depan, sehingga dapat menghitung produksi gabah/beras berdasarkan data yang riil dari daerah, bukan data proyeksi.

“Kami menyampaikan kepada pemerintah daerah, pemimpin daerah agar bersiap mengembangkan dan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal selain beras. Kita punya banyak sumber daya karbohidrat seperti singkong, ubi, sagu dan sebagainya. Saat ini 98,5% rumah tangga di Indonesia mengonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat. Karena mengingat perkiraan defisit beras di awal tahun 2024.” Terangnya.

Sebagai informasi menurut data Epi Sulandri, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog. Update perkembangan 24 November 2023, total stok CBP di Bulog sebesar 1.575.818 ton, terdiri dari PSO (Public Service Obligation) 1.484.089 Ton, dan beras komersil 91.729 ton. Di Provinsi Kalimantan Tengah stok saat ini sebesar 5.632 ton. Bantuan pangan tahap II per 2 Desember 2023 sebesar 652.684 ton.

Menanggapi proyeksi defisit beras tersebut, Sahli Yuas Elko menjelaskan bahwa dari segi inflasi, Kalimantan Tengah masih aman, tetapi masih ada komoditas yang menjadi perhatian yaitu beras, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras minyak goreng, bawang merah bawang putih dan gula pasir.

“Hasil sidak beberapa waktu yang lalu sudah aman tersedia stoknya, hanya saja beberapa ada yang naik (berfluktuasi). Ada cabai rawit, cabai merah, bawang merah dan bawang putih, gula pasir, minyak goreng.” Jelas Yuas di Aula Bajakah.

Untuk itu ia berharap adanya sidak kembali di dua sampel kabupaten/kota yaitu Palangka Raya dan Sampit. Sebelumnya sudah dilakukan sidak di Palangka Raya pada 29 November 2023, selanjutnya akan dilakukan di kota Sampit dan sekarang sedang menunggu penugasan.

“Tetap beras menjadi perhatian kita di Kalteng, walaupun kita punya sentra produksi di Kab. Pulang Pisau dan Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur, dan lain-lain. PR yang lebih besar mungkin kepada penyuluh pertanian agar didorong dan diberikan insentif supaya cepat menanam dan pada April 2024 bisa panen.” Pesannya.

Share This Article
Facebook Copy Link Print

Recent Posts

  • 77 Pos Lapangan Dan 697 Personel Gabungan Siaga Hadapi Karhutla July 9, 2025
  • Sinergitas Lintas Sektoral Penting Hadapi Gejolak Harga dan Musim Panen/Tanam July 9, 2025
  • Tranformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa Melalui Penggunaan E-Katalog Versi 6 July 9, 2025

Berita yang mungkin anda minati

Pemerintah Provinsi Kalteng

77 Pos Lapangan Dan 697 Personel Gabungan Siaga Hadapi Karhutla

July 9, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Sinergitas Lintas Sektoral Penting Hadapi Gejolak Harga dan Musim Panen/Tanam

July 9, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Tranformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa Melalui Penggunaan E-Katalog Versi 6

July 9, 2025
Pemerintah Provinsi Kalteng

Hari Pustakawan Indonesia 2025 Agen Perubahan dan Pencipta Ekosistem Literasi

July 9, 2025

Footer

  • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
  • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?