
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengingatkan kepada Dinas Pendidikan, jajarannya Kepala Sekolah, Guru serta pengawas untuk menjaga indikator pendidikan di Palangka Raya yakni 11,55 di atas rata-rata Nasional.
Pesan tersebut disampaikan Wali Kota, Selasa (19/9/2023) di Aula Rujab Wali Kota saat penyerahan bantuan Kendaraan motor dan perahu.
Dalam sambutannya Fairid menyampaikan, seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” Prinsipnya ini selaras dengan visi misi Wali Kota dan wakil untuk menjadikan Palangka Raya sebagai smart society, untuk mencerdaskan bangsa kita di Indonesia, Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya.
“Dalam rangka menjalankan visi salah satunya adalah perlunya melaksanakan suatu sistem, mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan untuk masyarakat secara adil dan merata. Terkhusus untuk sekolah di pinggiran diperlukannya fasilitas yang dapat meningkatkan pendidikannya sesuai kebutuhan tiap daerah. Maka dari itu diberikannha 29 motor dan 5 perahu Alkon sebagai bantuan fasilitas.” Jelas Fairid.
Dalam memperhatikan dunia Pendidikan di Kota Palangka Raya Fairid berpesan untuk memegang acuan/pedoman sebagai tolok ukur. Sebut Fairid dalam dunia pendidikan harus punya potret, harus memiliki dashboard yakni indikator-indikator dunia pendidikan, angka rata-rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah yang tergabung dalam indeks pendidikan.
“Ini harus jadi dashboard acuan kita. Angka rata-rata lama sekolah di Palangka Raya 11,55 dari angka nasional nasional 8,6. Artinya di atas rata-rata. Tetapi di bawah angka maksimal di angka 15. Angka Harapan lama sekolah 14,96 di bawah angka maksimal 15. Sedangkan indeks untuk pendidikan kita 0,8 di bawah angka maksimal 1, ini adalah dashboard acuan untuk kita semua,” beber orang nomor satu di Kota Palangka Raya tersebut.
Fairid menambahkan, angka-angka itu semua adalah patokan yang selalu menjadi pedoman ASN untuk bekerja, untuk jaga angka indikator demi memajukan dunia pendidikan.
Sementara itu, perihal bantuan fasilitas motor dan perahu merupakan bantuan yang bertahap dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. Bantuan ini merupakan tahapan lanjutan dari bantuan tahun lalu, dan tahapan selanjutnya pasti akan berjalan.
Ini merupakan komitmen kami untuk memperhatikan guru, kepala sekolah, pengawas untuk bekerja lebih maksimal lagi. Mudah-mudahan bantuan ini dapat digunakan secara baik dan dirawat. Paling tidak Dinas Pendidikan punya SOP perihal aset-aset (fasilitas) ini di Dinas Pendidikan untuk pengawasan agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.
“SOP ini harus dipatuhi untuk merapikan aset negara. Jika tidak dirapikan/dirawat, maka kita bukan negarawan, bagaimana kita bisa memberi yang terbaik untuk generasi ke depan, jika kita saja tidak dapat memelihara aset negara,” imbuhnya.