
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) Suhaemi berikan materi kepemimpinan di acara Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Gelombang II Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula BPSDM Provinsi Kalteng pada Selasa pagi, (19/9/2023).
Turut mendampingi Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial BPSDM Provinsi Kalteng Ima Kulata. Dan dihadiri peserta dari pejabat pengawas pada dinas/badan/instansi dan kelurahan di Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Dalam penyampaian materi kepemimpinan yang diberikan kepada peserta, Suhaemi menyampaikan pesan berupa nilai-nilai integritas yang harus dipegang teguh sebagai pelayan masyarakat, baik dari posisi pemimpin hingga jajaran yang dipimpin. Kewajiban yang harus dipenuhi sebagai pelayan masyarakat yang pertama adalah mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab.
“Suatu tugas yang kita pegang itu kita terima sebagai bagian dari kewajiban kita. Terimalah dengan ikhlas bekerja dengan ikhlas dan cintai pekerjaan tersebut.” Kata Sahli KSDM tersebut.
Dalam menjalankan tugas masing-masing pun harus dengan kerja sama yang baik. Suksesnya mengerjakan tugas melalui persepsi satu tim yang solid. Seorang pemimpin walau memimpin orang banyak secara jabatan, tetapi tetap menjadi perhatian bagaimana cara ia membawa kepemimpinannya tersebut untuk mencapai tujuan organisasi.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, bahkan tidak ada pemimpin yang sukses tanpa ada dukungan dari bawahannya.” Tambahnya.
Mengingat banyaknya isu strategis pembangunan di Kalteng, maka ketika menjadi pejabat pengawas harus menguasai soft skill kepemimpinan. Pemimpin adalah “how to manage”, bagai mana kita me-manage lingkungan dan mengkoordinasikannya.
“Kepemimpinan itu layaknya ilmu dan seni dengan berbagai gaya kepemimpinan masing-masing orang, seperti demokratis, otoriter, dan lainnya. Gaya kepemimpinan wajib dipahami karena tidak dapat memaksakan gaya kepemimpinan untuk disamakan dengan yang kita inginkan.” Sambung Suhaemi.
Suhaemi berharap ketika menjadi pelayan publik untuk selalu mengedepankan integritas, baik sebagai pemimpin maupun halnya bawahan, organisasi tidak akan sukses jika dipimipin oleh pimpinan yang tidak punya integritas. Sebagai orang pemerintahan dengan banyak urusan pemerintahan harus ditangani dengan baik, seperti melayani publik.
“Kita melakukan pelayanan publik (civil servant) yaitu pelayan sipil. Kita harus menyadari peran kita untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat jika mereka memerlukan pelayanan kita. Jangan menunda pekerjaan dan jaga loyalitas.” Tutup Suhaemi.