
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan monitoring terhadap tenaga kerja di Kalteng. Monitoring yang dimaksud mencakup kapasitas jumlah tenaga kerja lokal yang diprioritaskan untuk bekerja sekaligus mengurangi angka pengangguran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi saat diwawancara di Swiss Belhotel Danum mengatakan pihaknya terus menerima laporan rutin dari perusahaan di Kalteng mengenai jumlah tenaga kerja, baik lokal maupun asing.
“Ada beberapa pekerjaan kami yang berkaitan dengan monitoring, pertama monitoring pekerja asing yang bekerja di Kalteng. Jadi secara rutin perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing melaporkan kepada kami jumlahnya berapa, asal negara mana dan bidangnya apa, kemudian setelah kami kompilasi kami laporkan ke anggota tim kita untuk pengawasan tenaga kerja asing ke Imigrasi, Kesbangpol, Kejaksaan Kepolisian dan lain-lain”, ujar Farid Wajdi, Jumat (4/8/2023).
Dijelaskannya lebih lanjut, tak hanya mengenai kapasitasnya jumlah saja, Disnakertrans Provinsi Kalteng juga memastikan agar pekerja Kalteng memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Jaminan sosial yang dimiliki dapat menjadi bantuan terhadap keselamatan kerja.
“Jadi ketika mengawas ke lapangan kita akan menanyakan ke manajemen Berapa jumlah pekerja, berapa yang sudah masuk misal sebuah perusahaan melaporkan 1.000 tenaga kerja, kemudian kami periksa apakah sudah Semuanya masuk jaminan sosial kesehatan maupun Ketenagakerjaan inilah salah satu monitoring kita.” sambung Farid.
“Kemudian kita juga memonitor apakah peralatan-peralatan yang dipergunakan di perusahaan tersebut secara rutin dilakukan sertifikasi atau pemeriksaan atau tidak sehingga dia layak digunakan dan tidak membahayakan bagi para pekerja yang menggunakan alat tersebut.” tambahnya.
Farid mengungkapkan saat ini tenaga kerja asing yang ada di Kalimantan Tengah sekitar 300-an saja, dibanding tenaga kerja lokal yang berjumlah ratusan ribu se-Kalimantan Tengah. Sebagian besar ada di sektor perkebunan sawit dengan jabatan-jabatan tertentu, bidang Perdagangan sebagai advisor kemudian pertambangan.
Kadisnakertrans mengatakan, tidak sembarangan bisa mempekerjakan tenaga asing, pekerja asing hanya Jobdesk Expert yang bersifat teknis saja. Teruntuk fresh graduate maupun masyarakat yang sedang mencari lapangan pekerjaan dapat mencari di Balai latihan kerja.
“Balai Latihan Kerja kita ada 10 BLK, satu BLK milik Pemprov di Kabupaten Barito Selatan dan semua pendaftarannya melalui online melalui Kementerian ketenagakerjaan. Kalau di Buntok yang menggunakan APBD sudah dibuka. Bidang apa saja yang dibuka dapat dilihat di website Kementerian ketenagakerjaan.” jelasnya.
10 BLK tersedia khususnya wilayah Kabupaten dibiayai oleh kementerian ketenagakerjaan, sedangkan yang dari provinsi dibiayai dari APBD. Bidang-bidang yang dimaksud ada jurusan listrik, perbengkelan motor, menjahit, komputer dan lainnya. Dari Balai Latihan Kerja tersebut diharapkan menjadi solusi dari kebutuhan masyarakat atas pengembangan skill.
Dalam langkah-langkah menyerap tenaga kerja tentu perlu pelatihan skill kepada masyarakat, kemudian tersedianya aplikasi website Kerjaberkah.Kalteng.go.id, bimbingan jabatan. Hard skill, Public speaking, kemampuan bahasa, dan attitude.
“Untuk fresh graduate memiliki hard skill juga belum tentu menjamin kualitas, harus diimbangi dengan soft skill seperti attitude, public speaking yang baik, sehingga ketika melamar pekerjaan akan menjadi bobot yang mumpuni dan berpeluang besar mendapatkan kesempatan bekerja.” Tutup Farid.