
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka membangun sumber daya manusia yang profesional, memiliki kemampuan beradaptasi dengan situasi dan kondisi kerja, gaya kepemimpinan yang fleksibel, tegas, inovatif dan menghasilkan output yang berdayaguna dan kompetensi dibidangnya maka harus melewati serangkaian tes melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan secara intensif dan berkualitas.
Seperti dalam hal menghadapi pengentasan Kemiskinan, permasalahan yang sering terjadi di hampir semua Kota besar dan Kecil, Kemiskinan pasti akan selalu ada meski berbeda tingkat angka saja, namun bila tidak segera ditangani dapat menjadi problematika yang berkepanjangan maka dari itu dibutuhkan yang namanya Manajemen kepemimpinan dan Kepemimpinan strategis guna mencari solusi dan Penanganan angka kemiskinan.
Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah provinsi Kalteng melalui Asisten bidang Pemkesra Kaspinor menyambut visitasi dari Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan ASN dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Drs. Riyadi M.Si. Kedatangan tim dari LAN RI dalam rangka kegiatan Visitasi Kepemimpinan Nasional Peserta PKN tingkat II Angkatan XIII di Aula Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah. Rabu, (26/7/2023).
Kegiatan tersebut mengambil tema Transformasi Kepemimpinan Aparatur dalam Rangka Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Pengentasan kemiskinan merupakan isu strategis yang harus diperhatikan oleh setiap pemerintah Daerah, karena angka kemiskinan sangat mempengaruhi pembangunan daerah, baik dari sumber daya manusia hingga sumber daya alamnya.
Mewakili Sekda Kalteng, Kaspinor memaparkan kondisi pembangunan yang telah dan sedang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng. Di Tahun 2022 perekonomian di Kalimantan Tengah tumbuh 6,45% yang didorong oleh perbaikan harga komoditas batubara dan meningkatnya aktivitas ekonomi regional nasional dan global beberapa capaian sejalan meningkatnya mobilitas pasca terlewatinya pandemi Covid-19.
Tingkat kemiskinan Kalimantan Tengah tahun 2023 sebesar 5,11% menurun dibanding Tahun 2022 yang sebesar 5,28% serta lebih rendah dari capai nasional tahun 2023 yaitu 9,36%. Indeks pembangunan manusia Tahun 2022 sebesar 71,63. Gini ratio tahun 2023 sebesar 0,317 lebih rendah dibandingkan capaian nasional 0,388 dan tingkat pengangguran terbuka Tahun 2022 sebesar 4,26% lebih rendah daripada capai nasional yang sebesar 5,86%
“Berkenaan dengan isu stunting di Kalimantan Tengah menurut survei status gizi Indonesia ssgi Tahun 2022 pada 25 Januari 2023 Provinsi Kalimantan Tengah masih berada di angka 26,9% di atas angka starting nasional 21,6% yang mana yang harus menjadi perhatian kita semua.” Papar Kaspinor.
Terlepas dari kondisi tersebut, beberapa upaya pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan dari sektor ekonomi, pedidikan dan kesehatan masih terus dilakukan. Program multiyears untuk pembangunan dan peningkatan sejumlah ruas jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan, laut dan pengembangan Pelabuhan Udara untuk akses ekonomi masyarakat.
“Dalam bidang pendidikan pemerintah memberikan bantuan sosial fungsi pendidikan kepada putra-putri Kalteng yang berprestasi dan kurang mampu. Dalam bidang kesehatan pengembangan sarana dan personal Rumah Sakit menjadi pemberian layanan kesehatan yang lebih baik.” Imbuhnya.
Dari Bidang pendapatan dan belanja daerah dalam 4 tahun dari 2017 – 2021 APBD provinsi kata mau mengalami perubahan cukup fluktuatif tetapi cenderung meningkat. Meski pada Tahun 2022 terdapat penurunan pendapatan dan belanja Akibat penyebaran covid tetapi Pendapatan asli daerah Kalteng terus meningkat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sedangkan APBD tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi 6,7 triliun.
Dari beberapa hal yang disampaikan tersebut Kaspinor berharap kepada peserta dapat mengaktualisasikan kepemimpinan strategis dan manajemen strategis dengan output kebijakan singkat sekaligus sebagai sarana syarat inovasi sehingga terbangun sebuah pengertian dan kesepahaman para peserta dari berbagai unsur dan instansi.
“Karena sejalan dengan tema visitasi, kepemimpinan nasional instansi yang digunakan sebagai lokus praktis kali ini adalah Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Bappedalitbang Kota Palangka Raya serta Dinas Sosial Kota Palangka Raya.” Pungkas Kaspinor.
Kepala Pusat Pelatihan Pengembangan dan Pemetaan ASN Lembaga dan Administrasi Negara (LAN) RI Drs. Riyadi M.Si mengatakan dalam wawancaranya bahwa Pengentasan kemiskinan salah satunya melalui cara memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi kearifan lokal. Keterlibatan masyarakat merupakan salah satu pembangunan sumber daya manusia.
“Potensi-potensi pembangunan di Kalimantan Tengah secara umum banyak kami temukan, seperti kekayaan sumber daya alam yang memiliki hutan luas patut dikembangkan. Dalam halnya pengentasan kemiskinan saya kira itu dibangun dari kearifan lokal dan potensi wilayah, keterlibatan masyarakat dalam posko-posko pemberdayaan potensi kearifan lokal tersebut.” Tutupnya.
Turut hadir Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung, jajaran Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan ASN dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Kepala perangkat daerah lingkup Provinsi Kalimantan Tengah.