
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI. CO.ID Dalam upaya meningkatkan peran masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah diperlukan binaan yang efektif dan efisien. Pertumbuhan ekonomi ditunjang oleh berdayanya UMKM dan Koperasi seperti yang disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada Pembukaan Gernas BBI & BBWI lalu. (14/7/2023).
Dengan memberdayakan UMKM dan masyarakat yang belum memulai usaha, pada Sabtu, (15/7/2023) Bank Indonesia Kalimantan Tengah bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng telah menggelar kegiatan Workshop EcoPrinting: “Berdaya dan Berkarya bersama Alam Tambun Bungai. Workshop tersebut dilaksanakan di Gedung pertemuan umum (GPU) Tambun Bungai Palangka Raya. Turut hadir Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng, Kadisbudpar Adiah Chandra Sari, dan Umiy Lasega sebagai narasumber.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, kemajuan budaya dan identitas lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam menciptakan UMKM yang memiliki nilai jual berdaya saing tinggi, peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
“Peran semua pihak sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, memberikan akses ke sumber daya dan peluang, memberikan pendidikan dan pelatihan, memfasilitasi kolaborasi serta mempromosikan produk dan jasa UMKM. Upaya ini merupakan salah satu dukungan pemerintah dalam mengembangkan UMKM, kegiatan Workshop EcoPrinting ini diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dalam menciptakan UMKM lokal, berdaya saing tinggi, melalui peningkatan kreatifitas keahlian penggunaan bahan alami, nilai tambah produk yang berpeluang pasar baru.” Papar Adiah.
Workshop EcoPrinting yang dimaksud adalah proses pemindahan Tanin ke Media Kain. Tanin yang dimaksud yaitu getah, senyawa organik yang mengandung warna pada tumbuhan. Berdasarkan yang dijelaskan narasumber Umiy Lasega, Ecoprinting dilakukan dengan 2 cara yaitu memukulkan (Pounding) dan Kukus (steam).
Selanjutnya memukulkan daun di Atas media kain sehingga mengeluarkan tanin dan membekaskan bentuk dari daun itu sendiri. Sedangkan teknik mengukus dilakukan dengan menempelkan daun pada kain yang hendak dikukus kemudian digulung dengan rapi diikat dengan kuat serta dikukus selama 2 jam maka tanin akan menyerap ke dalam kain tersebut. Selanjutnya jika warna sudah berpindah ke media kain, dapat dibilas menggunakan air tawas, tunjung atau cuka.
“Ecoprinting merupakan salah satu UMKM yang memiliki nilai ekonomis dalam hal permodalan hanya membutuhkan bahan-bahan daun sekitar lingkungan, penguat warna dan teknik sederhana serta membutuhkan alat-alat kecil seperti pemukul dan plastik untuk alas media kain. Dan proses selanjutnya penguat warna seperti Tunjung tawas atau cuka didapatkan dengan modal yang tidak begitu besar sehingga Eco printing dapat menjadi salah satu pilihan dalam mengembangkan UMKM.” Tambahnya.
Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh menyebutkan kegiatan ini merupakan dukungan pada masyarakat dan pelaku UMKM dalam rangka menaikkan kreatifitas.
“Bagi generasi muda, UMKM, yang berminat menjadi pelaku usaha UMKM bidang fashion atau wastra, artinya ternyata Kalimantan Tengah mempunyai potensi yang luar biasa untuk berbagai kerajinan fashion dengan pewarna alam. Jadi alam Kalimantan Tengah yang luar biasa dengan berbagai macam tumbuhan jangan dibiarkan apa adanya, manfaatkan dedaunan, akar-akaran bahkan kulit pohon bisa kita ciptakan seni di dalam wastra. Semoga menginspirasi masyarakat Kalteng menghasilkan karya yang dapat dijual.” Ungkap Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tahap awal bentuk dukungan kepada UMKM.
“Ini salah satu dukungan level awal, membuka semangat untuk berwirausaha dengan menambahkan keterampilan tertentu yang bisa bermanfaat, bagi UMKM yang sudah mapan kita bantu untuk perluasan pasar, baik pasar dalam negeri maupun ekspor. Di situlah peran BI dalam membawa produk Kalteng laku di pasar global.” Tandasnya.