
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah terus dipantau perkembangannya, tujuan dari rakornas ini untuk koordinasi pemerintah pusat hingga pemerintah daerah agar menjaga kestabilan harga pangan dan ketersediaan yang aman.
Rakornas dilaksanakan secara virtual bersama menteri dalam negeri Tito Karnavian Senin, (10/7/2023).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko di Aula Jayang Tingang.
Dalam setengah tahun perkembangan inflasi berjalan, Tito Karnavian berpesan untuk optimis pertumbuhan ekonomi pada enam bulan berikutnya menjadi positif, dengan prinsip menjaga potensi-potensi krisis agar tidak terjadi dan menjaga pendapatan daerah agar sesuai target baik secara daerah maupun nasional.
“Dengan memperkuat konsumsi rumah tangga, memperbanyak uang beredar atau realisasi belanja APBD sesuai target kepada masyarakat dengan cepat dan tepat.” Pesan Tito.
Tingkat inflasi tahunan cenderung Mengalami penurunan. Inflasi pada Juni 2023 memang lebih tinggi 0,14% dari bulan Mei 0,09% tetapi dibandingkan pada tahun lalu, inflasi pada bulan Juni 2023 lebih rendah daripada Juni 2022 yang sebesar 0,61%. Perkembangan inflasi tahun ke tahun sejak Januari 2023 cenderung Mengalami penurunan Januari 2023 sebesar 5,28% hingga Juni 2023 berada di angka 3,52%.
Kemudian bagi Provinsi Kalteng Sendiri menurut Pudji Ismartini selaku Direktur Statistik Harga BPS, pada Kondisi inflasi di Provinsi dan Kab/kota, Kalimantan Tengah berada pada urutan ke-16 di angka 3,55%, hal ini menunjukkan inflasi di Kalteng relatif terkendali, tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu rendah.
Dari urutan ke-16 tersebut dapat dilihat dari indeks perkembangan harga (IPH) nasional, sebelumnya Kabupaten Seruyan berada pada kenaikan IPH tertinggi, pada Minggu pertama Juli 2023 kab. Seruyan dan Sukamara berada di Penurunan IPH terendah.
“Komoditas yang menyumbang kenaikan IPH di Kabupaten/kota pada Minggu ke-1 Juli adalah cabai merah daging ayam ras bawang putih dan cabe rawit. Sedangkan penurunan harga komoditas di beberapa kota dipengaruhi oleh komoditas cabe rawit daging ayam ras bawang merah dan ikan kembung” Jelas Pudji.
Melihat perkembangan Kalteng Sendiri, Yuas Elko menanggapi untuk terus fokus jangan sampai lengah walaupun Kalteng sudah berada di tengah-tengah tidak termasuk IPH tertinggi.