
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka melaksanakan program percepatan pembangunan di bidang pemukiman, perumahan dan sanitasi Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah melalui Bappeda Litbang Provinsi Kalteng kembali melaksanakan agenda Coaching Clinic 6 Implementasi SSK (strategi sanitasi kabupaten/kota), dalam program PPSP (percepatan pembangunan sanitasi pemukiman) kabupaten Barito Timur dan Murung Raya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Bappeda Litbang Provinsi Kalteng pada Jumat, (23/6/2023).
Agenda ini dibuka secara resmi oleh Asisten bidang perekonomian dan pembangunan Leonard S. Ampung.
Dalam sambutan Sekda yang dibacakan, dalam implementasi SSK bagi kabupaten kota masih menjadi tantangan yang harus dituntaskan, terlebih lagi pada tahun 2024 harus sudah tercapai target yang ditentukan dalam implementasi tiap kabupaten/kota.
Pemerintah provinsi berupaya mendukung tiap Kabupaten/kota yang tengah dilakukan saat ini seperti Kabupaten Barito Timur dan Murung Raya dalam menginput data valid perkembangan sanitasi yang sudah dikerjakan, demi melihat gambaran spesifik tentang program selanjutnya yang harus menjadi tugas bagi pemerintah Kabupaten/kota tersebut.
Bagi perwakilan Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan ini diharapkan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Pokja provinsi agar melakukan pemantauan terhadap penjaminan kualitas dokumen SSK dan pengawalan perencanaan program kegiatan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah serta memantau proses implementasi program pembangunan sanitasi dan penyehatan lingkungan yang dilakukan oleh kabupaten kota.
2. Terkait sanitasi dan penyehatan lingkungan yang ada dalam dokumen SSK harus masuk dalam dokumen perencanaan daerah yaitu RPJMD RKPD Renstra PD Renja PD. Dan diimplementasikan dalam penganggaran sesuai kewenangan perangkat daerah dan instansi terkait.
3. Dibutuhkan komitmen serta peran pemerintah Kabupaten lama dan Katingan dalam penganggaran bidang Perumahan permukiman air minum dan sanitasi pada APBD Kabupaten Kota.
4. Pokja Kabupaten Barito Timur dan Murung Raya melakukan input data dalam aplikasi Nawasis berdasarkan tahapan Milestone dengan cara mengunggah output kegiatan sesuai dengan tahapan proses pendampingan implementasi SSK.
Asisten Ekbang tersebut berharap, pelaksanaan SSK di tiap Kabupaten/kota tetap menjadi prioritas penting sehingga target-target yang ingin dicapai akan terwujud dengan cepat.
“Kita melihat program sanitasi, perumahan, rumah tidak layak huni, persampahan, harusnya masing-masing kabupaten/kota mengalokasikan dana yang signifikan. Akan tetapi yang namanya Kabupaten/Kota mempunyai prioritas yang beda-beda, padahal sudah ada deadline dari pusat RPJMN, RPJMD, Renja, RKPD semua sudah jelas semua di situ, realisasi dan dana harus sekian persen yang diimplementasikan, tetapi hanya sekian persen saja yang bisa dianggarkan. Itulah yang menyebabkan kecepatan penangan di tiap daerah menjadi lambat, sehingga data-data yang disebutkan menjadi tidak valid. Semisal tahun ini targetnya 70% tetapi capaiannya hanya 40%. Inilah yang harus diperkuat kerja sama bagaimana pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, bagaimana ada komitmen bersama.” Terang Leonard.
Dengan coaching Clinic 6 Ini Pemerintah Provinsi berharap dapat meyakinkan tiap kepala daerah agar terus melakukan percepatan pembangunan sanitasi pemukiman (PPSP) di daerahnya masing-masing.
“Salah satunya dengan melaksanakan coaching Clinic seperti ini setelah data valid kita akan sampaikan kepada kepala daerah bahwa inilah data-data yang dimiliki oleh kabupaten kota yang kepala daerah tersebut dipimpin harusnya di intervensi sekian persen per tahun karena ini sudah jelas program pemerintah pusat yang masuk dalam RPJMN, RPJMD, Renja, dan RKPD serta road map-nya sudah jelas.” Pungkas Leo.
Turut hadir perwakilan Pemkab Barito Timur dan Murung Raya yang mengikuti coaching clinic 6 SSK program PPSP.