
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Restocking atau pelepasliaran benih ikan adalah salah satu upaya penambahan stock ikan di perairan umum, yang bertujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang.
Begitu disampaikan Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin usai kegiatan pelepasliaran benih ikan di Danau Tahai dan Danau Rigei, Jalan Nyaru Menteng Km 28 Kelurahan Tumbang Tahai Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya, Rabu (21/6/2023).
Dikatakan wali kota, keberadaan ikan pada suatu perairan selain memberikan manfaat baik bagi suatu ekositem perairan, disisi lain memberikan manfaat penting bagi ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Sementara itu terkait kegiatan restocking atau pelepasliaran benih ikan di Danau Tahai dan Danau Rigei, dikatakan Fairid adalah wujud dari kepedulian pemerintah untuk membantu meningkatkan taraf hidup nelayan kecil.
Tak kalah penting melalui restocking atau pelepasliaran benih ikan tersebut, adalah sebagai upaya menjaga kelestarian stock atau keberadaan ikan lokal di perairan umum agar tetap lestari, dan keberadaannya berkelanjutan.
“Pelepasliaran bibit ikan ini merupakan program kesekian kalinya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya, dimana diharapkan dapat menstabilkan angka inflasi khususnya terhadap kebutuhan masyarakat akan ikan,”ucap Fairid.
Kembali terkait dengan pelaksanaan pelepasliaran benih ikan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, bekerja sama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Adapun benih ikan yang dilepasliarkan berjumlah 50 ribu ekor. Terdiri dari ikan gabus/haruan dan ikan jelawat.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Sekda Kota Palangka Raya, Anggota DPRD Palangka Raya, Kepala BPS Kota Palangka Raya, BPBAT Mandiangin Kalsel, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, Camat, Lurah, serta tamu undangan lainnya.