KOTAWARINGIN TIMUR, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk membantu masyarakat di bidang Kerohanian dan Keagamaan, Pemerintah Provinsi bersama pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, secara penuh mendukung berdirinya Gereja Imanuel di Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur.
Peresmian Gereja Imanuel dibuka langsung oleh Gubernur Kalteng melalui Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kalteng, Ir. Leonard S. Ampung. Minggu Sore (18/06/2023).
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Sinode GKE Banjarmasin, Pdt, Simpun F Leon, Ketua DPRD Kalteng yang diwakili oleh Ir. Artaban, Pengurus Sinode GKE, Sipet Hermanto, dan hadir secara langsung Bupati Kotim H.Halikonor beserta jajarannya, Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson, Ketua Majelis Resort Sampit, Pdt Medioperano, para Ketua dan pengurus Kerukunan Warga Kandan-Bejarum Palangka Raya, tamu undangan dan warga yang hadir.
Dalam sambutannya, Ketua Sinode GKE Banjarmasin Pdt. Simpon F Lion, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kotim dan seluruh kerukunan warga kandan-bejarum, baik yang berdomisili di Palangka Raya, Sampit, Kota besi dan Kandan bejarum yang telah mewujudkan gereja tua di Desa Kandan, untuk dibangun megah gereja baru bernama GKE Imanuel Kandan.
“Kami berharap dengan adanya gereja Imanuel Kandan, agar gedung gereja bisa dibuka untuk umum melayani Jemaat dan untuk beribadah, tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalteng dan Bupati Kotawaringin Timur atas perhatian hingga bisa berdirinya Gereja GKE Imanuel Kandan diberkatilah seluruh jemaat resort dan seluruh kerukunan warga kandan bejarum” ucapnya.
Gereja Imanuel sendiri Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2013 yang lalu, dan pada tanggal 18 Juni 2023 secara resmi di tahbiskan dan dilakukan penandatanganan prasasti oleh bupati Kotim di saksikan oleh pemerintah provinsi Kalteng, majelis resort Sampit, ketua dan pengurus Kerukunan Warga Kandan-Bejarum.
Dalam sambutannya Bupati Kotim Halikinor mengatakan memberikan dukungan atas berdirinya Gereja Imanuel, Kandan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim.
“Saya menekankan dengan berdirinya Gereja Imanuel Kandan, dalam ibadahnya mampu meningkatkan semangat untuk rajin beribadah tiap minggunya dan jangan dibiarkan kosong dan yang terpenting bukan juga fisik gereja yang kita banggakan tapi lebih kepada sikap dan kerohanian kita bisa lebih baik lagi, saling mengasihi dan cinta kasih sesama manusia serta saling menghargai antar satu umat dengan umat beragama lainnya sesuai dengan ajaran yang di diyakini umatnya” ujar Halikin.
Gubernur Kalteng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten bidang perekonomian dan pembangunan, Ir Leonard S Ampung, menyampaikan bahwa pesan simbolis dari Pembangunan Gereja Imanuel Kandan yaitu terletak pada tali persaudaraan, kebersamaan, gotong royong dan Persekutuan.
” Sinergi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten, memiliki dampak positif di bidang infrastruktur dan bidang pembangunan, seperti berdirinya Gereja Imanuel Kandan, pesan simbolis yang disampaikan dengan berdirinya gedung gereja yaitu terletak pada tali persaudaraan, kebersamaan, gotong royong dan Persekutuan dan pemprov memberikan apresiasi dengan berdirinya rumah ibadah, Gereja Imanuel Kandan ” pungkas Leo.
Di akhir kegiatan ditandai dengan dibukanya secera resmi papan nama gereja Imanuel Kandan oleh Pemerintah provinsi, bupati Kotim, unsur Forkompinda dan Ketua Sinode GKE Banjarmasin yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh ketua Sinode GKE Banjarmasin dan Bupati Kotawaringin Timur disaksikan oleh Pemerintah Provinsi, kemudian acara berikutnya dilanjutkan dengan pengguntingan pita masuk gedung Gereja Imanuel Kandan Oleh Asisten II bidang perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sebagai acara puncaknya di lakukan Ibadah Pentahbisan Gereja Imanuel oleh para pendeta GKE dan Pensucian alat-alat sakramen Kudus untuk diserahkan dan digunakan oleh pihak GKE Imanuel Desa Kandan.
Untuk diketahui bersama keberadaan gereja tua Desa Kandan, bangunan lama masih berdiri tegak di samping alur sungai Mentaya meski kondisinya kurang layak lagi untuk tempat ibadah karena kondisi fisik gereja yang sangat tua namun masih tegak berdiri dan arah depan menghadap jalan desa lama yang bersebrangan dengan arah sungai.
Sementara posisi Gereja yang baru persis berada di halaman belakang gereja tua Kandan yang saling membelakangi dan Gereja Imanuel Kandan yang baru ditahbiskan dan diresmikan, Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2013 yang lalu, menghadap langsung ke Jalan Desa Kandan yang baru.
