
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Keberadaan Ibu dan anak merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam keluarga dan rumah tangga oleh sebab itu kaum perempuan baik ibu dan anak yang merupakan bagian dari masyarakat dimana peran ibu sangat penting sebagai penolong dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan sejahtera serta anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada pasangan suami- istri sebagai pewaris dan generasi penerus keluarga dan bangsa sangat perlu diperhatikan dan faktor penting dalam pembangunan maka ibu dan anak harus dilindungi dari berbagai macam tindak kekerasan baik di rumah tangga maupun di luar rumah termasuk dalam akses pelayanan kesehatan dan pendidikan, kerena Kesehatan ibu dan anak akan menentukan tingkat harapan hidup dan kesejahteraan keluarga.
Dalam rangka Hari Jadi (Harjad) ke-66 Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya menggelar Wicara Edukasi live streaming melalui kanal Youtube, bertempat di Lantai 1 Gedung Inspektorat Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Senin (22/5/2023).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Kalteng, Kabid Yankes Dinkes Provinsi Kalteng serta jajaran pejabat Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menyampaikan apresiasi kepada Poltekes Palangka Raya yang telah berkontribusi dalam rangkaian Peringatan Harjad ke-66 Provinsi Kalteng dan berbagi visi yang penting dalam membangun sinergi dan kolaborasi mencegah kematian ibu dan anak.
“Saat kita merayakan kemajuan dan pencapaian Provinsi Kalimantan Tengah, kita juga harus tetap fokus pada upaya memastikan kesejahteraan ibu dan anak sebagai prioritas utama,” imbuhnya.
Menurut Suyuti, kesehatan ibu dan anak adalah tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat.
“Pada tahun 2022, Kalimantan Tengah termasuk 10 provinsi dengan persentase kematian ibu dan bayi tertinggi di Indonesia. Tahun 2022, angka kematian ibu sebesar 146 per 100 kelahiran hidup dan angka kematian balita sebesar 9,0 per 1.000 kelahiran hidup. Ini adalah tantangan yang tidak dapat kita abaikan dan harus kita atasi bersama-sama, sehingga penting bagi kita untuk membangun sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Kesehatan, Organisasi Masyarakat, dan Individu untuk mengatasi masalah ini,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan semua ibu dan anak harus mendapatkan akses yang mudah dalam pelayanan kesehatan dengan fasilitas yang memadai, berkualitas, tenaga kesehatan yang mendukung dan pelatihan.
“Kita perlu memastikan bahwa semua ibu dan anak memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan yang berkualitas. Ini melibatkan perluasan cakupan layanan kesehatan dasar, pelatihan tenaga medis yang memadai, dan peningkatan infrastruktur kesehatan di daerah yang terpencil,” tambah Kadis Kesehatan.
Ia menyebut, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang praktik kesehatan yang baik selama kehamilan, persalinan, dan masa pasca melahirkan.
“Melalui kampanye penyuluhan yang efektif, kita dapat mengubah perilaku dan mempromosikan pemahaman akan pentingnya perawatan yang tepat. Dalam upaya mencegah kematian ibu dan anak, penting untuk mengembangkan program dan kebijakan yang holistik. Ini meliputi perhatian yang menyeluruh terhadap aspek kesehatan fisik dan mental ibu dan anak, termasuk nutrisi,” jelasnya.
Suyuti optimis dengan membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat, maka dapat mencapai perubahan yang signifikan dalam mencegah kematian ibu dan anak.
“Mari kita jadikan peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Kalimantan Tengah ini sebagai titik awal kita untuk mengintensifkan upaya ini. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih sehat bagi ibu dan anak di Provinsi Kalimantan Tengah,” tutupnya.