
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penetapan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023 di aula Jayang Tingang pada jumat, (12/5/2023).
Rapat tersebut membahas penetapan Status Darurat Siaga Bencana Karhutla yang dipengaruhi oleh musim kemarau yang akan datang.
Sambutan Gubernur Kalteng, H. Suginto Sabran yang dibacakan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo mengungkapkan penetapan Status Siaga dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri LHK tentang kriteria teknis status kesiagaan dan darurat kebakaran hutan dan lahan dan peraturan Gubernur nomor 24 tahun 2017, tentang penyelenggaraan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah provinsi Kalimantan Tengah.
Mengenai hal tersebut dijelaskan saat ini sebanyak empat kabupaten sudah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, yakni Kabupaten Sukamara, Lamandau, Barito Selatan, dan kota Palangka Raya. Dengan demikian secara regulasi persyaratan penetapan status siaga darurat tingkat provinsi terpenuhi.
“Dengan adanya penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dapat menyampaikan permainan dukungan ke pemerintah pusat, antara lain yang pertama dukungan operasional pemadaman melalui udara dengan helikopter water booming dan helikopter patroli, rencana kebutuhan di wilayah Kalimantan Tengah sebanyak 2 helikopter water booming dan satu helikopter patroli.” Jelas Wagub.
Dilaporkan Plt. Kalaksa BPBPK (Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran) Ahmad Toyib memaparkan berdasarkan data Karhutla pada tanggal 9 Mei 2023, terdapat Hotspot berdasarkan data dari hotspot BRIN sebanyak 616 hotspot, tersebar pada 13 kabupaten/kota kecuali Barito Selatan, kemudian terjadinya karhutla yang dilaporkan kabupaten/kota sebanyak 87 kasus, yang terjadi pada 10 kabupaten/kota kecuali Barito Timur, Gunung Mas, Kapuas dan Seruyan.
Menjadi Warning bagi kita semua, bulan April 2023, hotspot dan kebakaran hutan terjadi peningkatan yang signifikan, sudah mencapai 220 hotspot dan kejadian karhutla dilaporkan sebanyak 16 kali, dan untuk bulan Mei 2023 hotspot sebanyak 58 hotspot dan dilaporkan sebanyak lima kali.” Jelas Toyib.
Berdasarkan berbagai pembahasan bahan pertimbangan untuk menetapkan status siaga darurat, pada akhir rapat Wagub menyampaikan setuju atas pertimbangan yang diberikan oleh stakeholder, seperti kasus yang terjadi, data-data dari BMKG, data dari BPNB, serta akan menyampaikan keputusan akhir dalam waktu dekat yang harus meminta persetujuan Gubernur Kalimantan Tengah.
Rapat koordinasi teknis berkaitan kesiapan Kalimantan Tengah dalam mengatasi atau mitigasi karhutla di tahun 2023ini, sepakat karena dengan berdasarkan syarat empat kabupaten itu sudah memenuhi sebenarnya 2 tapi yang penting adalah kita mendapatkan laporan dan dari prakiraan cuaca BPBD forkopimda cari kesiapsiagaannya personil.
“Pesan dari Gubernur, memberikan atensi penuh terhadap Karhutla ini karena beberapa di provinsi lain seperti Riau, Kalbar, sudah menetapkan status karena salah satu penetapan status itu kan menentukan kita melakukan langkah-langkah termasuk mitigasi, melakukan TMC. Nanti akan diumumkan dalam waktu dekat.” Jelas wagub dalam wawancaranya usai acara.
Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov. Kalteng Katma F. Dirun, Forkopimda, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Palangka Raya Catur Winarti, Kepala Instansi Vertikal serta Kepala Perangkat Daerah.