
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan Urusan Kebudayaan dan Pariwisata.
Rapat ini dibuka secara resmi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Leonard S. Ampung di Aquarius Boutique Hotel, Rabu, (3/5/2023).
Secara khusus pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis ini bertujuan penyelamatan program dan kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata, melakukan analisa dan evaluasi progres pelaksanaan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, serta pengendalian dan konsolidasi rencana kerja tingkat lanjut program dan kegiatan di masing-masing kabupaten kota.
Mewakili Sekda, Leonard S. Ampung dalam sambutannya mengatakan, Kalimantan Tengah tentunya tidak lepas dari pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif, kegiatan kebudayaan atau pariwisata melalui event-event diperlukan selalu menumbuhkan ekonomi yang kecil sampai menengah.
Tentunya terdapat faktor-faktor pendorong untuk meningkatkan pariwisata dan kebudayaan ini salah satunya adalah kreativitas dan inovasi. Hal ini menjadi penting bagi semua penyelenggara bidang kebudayaan dan pariwisataan, bagaimana upaya dalam membuat sesuatu yang baru dan berinovasi, serta mau menerima yang menerima masukan dari berbagai pihak.
“Seperti ini tadi para penari (yang ditampilkan) ada nilai seni yang memang harus ditampilkan. Nah insan-insan kepariwisataan kebudayaan ini tidak lepas dari kreativitas dan inovasi, makanya sanggar-sanggar seni ini harus ditopang, harus kita support dari dananya, dari pembinaannya, sampai kepada pembentukan kreatifitas, wadah itu harus kita ayomi.” jelas Leo.
Lanjut Leo, berbicara mengenai pariwisata, tidak dipungkiri Kalimantan Tengah memiliki banyak tempat yang memang eksotik, banyak tempat yang menarik untuk dilihat dari sisi pantainya, sungainya, danaunya sampai ke eco tourism. Setelah kreativitas dan inovasi yang tidak kalah penting adalah masalah aksesibilitas.
Hal berkaitan dengan pariwisata, hendaknya jangan membicarakan hanya sejengkal sejengkal saja, pemikiran dan perencanaan, tetapi harus melihat jauh ke depan, bicara yang luas, bicaranya besar, bicara yang tinggi bicara yang dalam.
Dimulai dari bicara pemikiran yang besar ke depan untuk Kalteng ini agar roadmap dan desainnya sudah menuju ke masa yang akan datang dan mendunia.
Seperti contohnya, ujarnya, pantai Ujung Pandaran, itu sebenarnya luar biasa, kita lihat setiap hari libur kedatangan wisatawan dari mana-mana termasuk dari Palangka Raya. Ada juga di Ujung Pandaran yang memang belum ter-ekspos, salah satu faktor itu adalah di teknologi informasi.
“Pariwisata dan Budaya kita ini harus sering-sering diekspos terus di media sosial, wajib hukumnya bagi pegawai-pegawai kita yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini harus memiliki medsos, harus memiliki media sosial dan wajib memposting konten kebudayaan dan pariwisata”, terang Leo.
Dalam waktu dekat Kalteng akan menghadapi event besar, yang puncaknya adalah gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di wilayah Indonesia (BBI dan BBWI) di tanggal 14 Juli yang bertepatan dengan hari anak.
“Rapat ini akan menjadi roadmap kita menuju acara puncak nanti, semoga kegiatan kita pada hari ini kita dapat brainstorming, bisa saling diskusi, dan saling memberikan masukan.” tutupnya.