
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk menjaga ketersediaan bahan pangan saat jelang Hari raya Idul Fitri khususnya Kebutuhan akan daging sapi Pemerintah Provinsi melalau dinas terkait melakukan monitoring harga dan stok dilapangan, Kamis, (6/4/2023).
Monitoring stok pangan terhadap daging sapi memang perlu diperhatikan sebab menjadi salah satu komoditas yang ikut andil memicu inflasi khususnya di Kalimantan Tengah, ditambah lagi saat menjelang hari besar keagamaan (HBKN) yang tentu mempengaruhi jumlah permintaan dan ketersediaan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Pertanian ( TPHP) Sunarti saat ditemui di kantor Gubernur menjelaskan bahwa stok daging sapi potong di Palangka Raya masih terjamin, namun tetap memperhatikan beberapa hal yang dapat memperngaruhi pasokan komoditas tersebut seperti tingginya permintaan pada HBKN.
“Stok sapi setelah masa penyakit mulut dan kuku (PMK) kemarin meskipun korban tidak terlalu banyak tapi tetap terganggu, karena pasokan dari luar juga mempersyaratkan harus bebas dari PMK. Untuk keperluan daging kita dibantu dengan daging beku, tetapi beberapa pengusaha sapi potong kita mendatangkan dari Jawa dana Sulawesi saat ini tetap berjalan terus.” Beber Sunarti dalam wawancaranya.
Sunarti juga meyakinkan bahwa menurutnya saat ini stok daging sapi masih dirasa aman, nanti yang perlu diperhatikan adalah menjelang hari raya Idul Adha karena yang diperlukan adalah syaratnya sapi jantan, Karena untuk penyembelihan bagi betina produktif tidak bisa disembelih, maka hal itu juga mempengaruhi ketersediaan.
Dari segi harga untuk saat ini karkas hidup Rp 66 ribu sampai dengan 70 ribu per kg jadi misalnya berat sapi itu 100 kilo Jadi harganya sekitar 66 sampai 70 juta, tentunya pasti ada potensi naik di hari raya Idul Adha.
Saat ini pemerintah Provinsi juga membantu Asuransi bagi peternak Sapi yang terkendala, Asuransi ini merupakan dukungan dari pemerintah pusat, program nasional yang juga didukung oleh pemerintah provinsi. Bagi Kalteng sendiri peternak di Kalteng dibantu oleh Gubernur. Asuransi yang diberikan pada Usaha Ternak Sapi (AUTS) diberikan 10 juta per ekor. Namun hal ini masih banyak yang belum mendapatkannya.
“Tahun ini menargetkan Asuransi peternak sapi sekitar 2.000 peternak. Namun masih banyak yang belum terjangkau oleh peternak lokal, karena terkendala pada persyaratan seperti syarat vaksin PMK pada sapi, syarat administrasi yang tak ingin rumit dan lainnya.” Pungkasnya.
Sentra peternakan sapi di wilayah Kalteng berada di wilayah Barat Sukamara, Lamandau, Kobar, Kotawaringin Timur. Sedangkan di daerah tengah adalah Katingan dan pulang pisau. Jenis sapi yang diternak di Kalteng di antaranya sapi Brahman, Limousin, dan sapi Bali.