Adaro Minerals Bersama Pemkab Mura Gelar Jalan Sehat Sambil Pungut Sampah
Inflasi Masih Tahap Terkendali dan Stok Pangan Masih Aman, Yuas Elko Minta Pertahankan Sinergi dengan Kabupaten/Kota

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kebutuhan bahan pokok dan Pangan, merupakan kebutuhan mendasar dan hal yang utama sebab bahan pangan ada jenis kebutuhan habis pakai artinya selalu di konsumsi masyarakat setiap hari. Oleh sebab itu pemerintah provinsi menjamin stok pangan maupun kenaikan harga bahan pokok masih berada dalam tahap terkendali, meski menjelang bulan Ramadhan ada kecenderungan naik namun hal yang biasa.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/3/2023).
Rakor ini dipimpin Irjen Kemendagri Tomsi Tohir. Turut hadir Unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait. Hadir pula secara virtual Deputi Bidang Kerawangan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, unsur POLRI dan TNI, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.
Pada kesempatan itu Tomsi meminta agar seluruh stakeholders memberikan solusi bagi daerah yang kekurangan pasokan bahan pokok.Lebih lanjut ia menambahkan ada beberapa daerah yang kekurangan pasokan minyak goreng.
“Kami sudah menerima data-data kebutuhan daerah, hari ini akan kita bahas bagaimana solusi untuk memenuhi kekurangan pasokan tersebut dan ada 82 Pemerintah Daerah yang mengirimkan data terkait defisit minyak goreng,” sebutnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan dalam paparannya, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) terpantau kenaikan harga dalam tiga minggu terakhir atau menjelang Ramadan, untuk komoditas cabai merah, cabai rawit, dan telur.
“Secara garis besar, cabai rawit menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 124 kabupaten/kota, dan penyumbang penurunan hanya di 13 kabupaten/kota. Meskipun beras menyumbang kenaikan di 99 kabupaten/kota, namun beras juga menyumbang penurunan di 88 kabupaten/kota. Andil penurunan terbesar adalah komoditas bawang merah dan cabai merah di 121 kabupaten/kota,” jelasnya.
Ketika dibincangi Tim MMC Kalteng usai mengikuti Rakor, Yuas Elko menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng sehingga Kalteng bisa keluar dari zona rawan. Ia juga menyebut, kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan adalah suatu yang wajar.
“Ini semua berkat kerja sama kita semua, harapannya kita bisa meningkatkan sinergi kita lagi dengan kabupaten/kota agar inflasi di Kalteng tetap aman terkendali dan hal yang terpenting, stok kita aman untuk tiga bulan ke depan, sebab saat ini kita masuk musim panen,” pungkasnya.