
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Guna mempercepat dan mempermudah akses masyarakat untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk ( KTP), dinas terkait diminta untuk lebih aktif untuk menyosialisasikan penggunaan smart phone sebagai akses kepengurusan kependudukan dan sistem jemput bola untuk masyarakat yang belum mengerti penggunaan smartphone untuk hal positif seperti akses proses pembuatan KTP secara online dan digital, sosialisasi dan jemput bola ini dilakukan agar membuat pelayanan publik menjadi maksimal.
Sejak beberapa pekan lalu muncul isu, blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami kekosongan. Warga masyarakat yang hendak mengurus identitas diri maupun mencetak KTP mereka harus bersabar dan pulang dengan tangan hampa, terutama masyarakat yang berasal dari daerah pedalaman.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Dukcapil Agus Tripurna Tangkasiang dikonfirmasi Senin (06/02/2023) dengan tegas menyatakan, blanko KTP dalam kondisi tersedia atau ready. Dia tidak menampik adanya kekosongan blanko KTP sempat terjadi pada bulan November 2022 lalu.
“Blanko KTP sudah tersedia sejak hari senin tanggal 30 Januari 2023 yang lalu. Awalnya memang kosong sejak bulan november 2022, tapi sudah dapat jatah blanko dari Dirjen Dukcapil,” ungkapnya.
Disisi lain dia juga menambahkan, dalam hal ini warga masyarakat khususnya secara umum diharapkan agar memaksimalkan penggunaan Smartphone Android bagi yang memiliki atau faham agar membuka situs website resmi Dukcapil atau melalui Instagram Dukcapil agar mendapatkan informasi terkait ketersediaan bahan identitas bagi masyarakat.
“Kemungkinan besar masih banyak masyarakat kita yang tidak melihat info di Facebook dan IG resmi Dukcapil Kotim,” timpalnya.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur H. Rudianur meminta agar warga masyarakat juga turut membantu pemerintah dalam rangka mensosialisasikan program Dukcapil agar warga masyarakat yang tidak faham menggunakan metode digital atau android bisa mendapatkan bantuan akses atau informasi seluas-luasnya berkaitan dengan administrasi kependudukan.
“Kami yakin penggunaan Smartphone Android ini sudah banyak berkembang di kalangan masyarakat kita, sampai ke pelosok sana, jadi maksimalkan hal tersebut untuk kepentingan yang positif, terutama bagi anak-anak muda atau remaja, supaya para orangtuanya bisa mengetahui informasi yang ingin mereka ketahui, contohnya untuk kepentingan administrasi kependudukan ini,” ungkapnya.
Disisi lain Rudianur juga mendorong agar Dukcapil terus memaksimalkan pelayanannya dengan metode jemput bola seperti yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Hal itu menurutnya sangat efektif dilakukan agar masyarakat yang tidak faham penggunaan Smartphone Android mendapatkan akses secara langsung.
“Dulukan sempat jemput bola dengan bekerjasama antara Kecamatan dan pemerintah desa, ini perlu di lakukan agar hal-hal yang dapat memerangi pelayanan publik dapat teratasi dengan baik,” pungkasnya.