
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka menggerakkan roda perekonomian secara nasional dan lokal terlebih mengangkat perekonomian keluarga, masyarakat saat ini juga dituntut untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam hal memilih lapangan pekerjaan, disaat krisis ekonomi saat ini masyarakat diajak jeli memilih bidang usaha, yang mana jenis usah sifatnya berkelanjutan dan memiliki biaya produksi rendah namun hasil akhir maksimal.
Pemerintah provinsi saat ini tengah menggencarkan ketahanan pangan nasional dan ketahanan pangan mandiri bagi keluarga rumah tangga, kerena kebutuhan konsumsi pangan dan buah-buahan cukup meningkat dengan harga di pasaran cukup bersaing, seperti bertani dengan hasil akhir beras, dan beternak seperti sapi dan ayam seperti diketahui harga beras dan telur saat ini mengalami kenaikan, kendati harga beras naik, mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat tetap harus membeli sembako terutama beras.
Anggota Komisi II DPRD Kotim, Parimus SE meminta warga masyarakat lebih selektif dalam menentukan bidang usaha yang akan dijadikan sebagai penopang kehidupan sehari-hari dalam jangka panjang.
Menurutnya, sektor-sektor usaha yang saat ini memiliki prospek besar di daerah ini tidak lain adalah bidang pertanian dan peternakan. Disisi lain dua hal tersebut dianggap mudah untuk proses pencarian bahan, juga tidak terlalu sulit dalam sistem pengelolaan atau perawatan.
“Bertani atau beternak, termasuk perikanan juga kami kira tidak terlalu sulit di kembangkan bagi masyarakat kita, kenapa demikian karena selain mudah ditahap awal dalam mencari benih,atau bibitnya, juga lahan kita masih banyak yang bisa dimanfaatkan, hanya memang perlu ketelitian dan telaten dalam melaksanakannya,” ungkapnya Jumat (03/02/2023).
Legislator Dapil IV ini juga menekankan, sektor pertanian sendiri sejauh ini paling banyak di geluti oleh masyarakat lokal di daerah, namun dia menuturkan selama ini ketertarikan masyarakat juga dinilai masih kurang dari hampir 400 ribu penduduk yang ada saat ini hanya sekian persen saja yang setia dengan profesinya.
“Padahal kalau kita lihat potensinya bertani ini sangat besar, kalau mau kelas yang medium ya berkebun buah-buahan yang menurut masyarakat cocok itu dilakukan asalkan dengan serius kami kira akan mencapai target hasil yang baik dan menjanjikan,” timpalnya.
Primus juga mencontohkan sejauh ini Kotawaringin timur sendiri sudah banyak berkembang sektor pertanian yang berbasis bisnis kelola dengan sistem management yang baik. Hal ini dinilai memiliki prospek besar dan juga mempunyai nilai tawar atau jual yang tinggi.
“Sehingga kualitasnya juga akan mengikuti, disitu juga ada nilai tawar yang tinggi, kenapa demikian karena itu menunjukkan betapa produktifnya pekerjaan tersebut, kalau serius dan dilakukan dengan kreatifitas yang luar biasa maka akan mahal harganya,” tutupnya