
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah pusat melalui kementerian dalam negeri selalu mengingatkan kepada seluruh kepala daerah bersama jajarannya untuk memantau, melakukan monitoring dan evaluasi serta mengambil langkah cepat dan tepat untuk menekan laju inflasi.
Hal ini terus dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi cukup baik di atas 5 persen dan inflasi sendiri masih dalam tahap terkendali secara nasional di angka 5,51 persen. Oleh sebab itu, pemerintah pusat dan daerah harus selalu bersinergi untuk menyiapkan program dan langkah konkrit mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional dan antisipasi menekan lonjakan inflasi secara dini.
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Mendagri Tito Karnavian secara virtual dari Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Senin (30/1/2023).
Kegiatan yang dilakukan secara virtual tersebut turut dihadiri perwakilan unsur Forkopimda, serta Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.
Turut hadir secara virtual Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan, Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pangan Nasional M. Habibullah, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa, Satgas pangan, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor ekonomi yang stagnan bisa berjalan seperti sebelumnya.
“Namun yang perlu kita waspadai saat ini adalah masalah inflasi, dan ini betul-betul harus menjadi isu penting karena menyangkut harga barang dan jasa, serta bersentuhan langsung dengan perut masyarakat,” imbuh Tito.
Tito menyebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di atas 5 persen yaitu 5,72 persen di kuartal III, dengan angka inflasi relatif terjaga dengan menyentuh angka 5,51 persen.
“Ini prestasi yang cukup bagus sehingga masyarakat tidak banyak terdampak kenaikan harga barang dan jasa, masyarakat juga bisa beraktivitas karena COVID-19 terkendali, dan ekonomi juga bisa tumbuh. Hal ini yang harus kita pertahankan di tengah-tengah situasi gejolak poltik geopolitik internasional dan ekonomi yang belum menentu di tahun 2023,” jelas Tito.
Pada Rakor sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo mengungkapkan inflasi akan terus terjadi dan didominasi oleh komoditas beras. Wagub mengharapkan adanya kerjasama antar daerah untuk memastikan ketersediaan stok pangan aman ke depannya.
“Kita akan bekerjasama di lapangan baik dengan TNI, POLRI, Satgas Pangan, dalam rangka untuk menjaga stabilisasi harga, kita harus tetap melaksanakan gerakan untuk pasar penyeimbang, pasar murah, operasi pasar, terutama menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri. Dengan kerja sama yang baik, InsyaAllah penanganan inflasi di Kalimantan Tengah bisa terjaga,” pungkasnya.