Tekan Laju Inflasi Pemerintah Provinsi Salurkan Beras Bersubsidi, Warga Sampit Serbu Beras Murah

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam upaya menekan laju inflasi Pemerintah Provinsi terus-menerus melakukan langkah-langkah antisipasi dan terobosan agar membantu daya beli masyarakat dan menjaga kestabilan harga.
Pemerintah Provinsi Kalteng bersinergi dengan Bulog menyalurkan beras subsidi di Kantor Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu (14/1/2023). Nampak warga antusias berbondong-bondong membeli beras bersubsidi tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalteng Riza Rahmadi mengatakan penyaluran beras bersubsidi di Sampit untuk membantu menekan inflasi di daerah setempat.
“Penyaluran beras subsidi ini sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi berdasarkan arahan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Beras subsidi yang disalurkan meliputi beras jenis pera (karau) dan pulen,” sebut Riza.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Sampit pada Desember 2022 sebesar 0,28 persen, dimana beras adalah salah satu diantara lima komoditas yang turut andil terhadap inflasi yaitu sebesar 0,06 persen.
“Data itulah yang menjadi dasar Pemprov. Kalteng memberi subsidi beras, dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga jauh lebih murah dibanding di pasar,” ucap Riza.
Sementara, Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit Rony Hadianto menyatakan beras subsidi yang disalurkan ini sesuai permintaan Pemerintah Provinsi Kalteng, yakni sebanyak delapan ton, yang terbagi pada beras jenis pera (karau) dan beras pulen.
“Ini upaya Pemerinta Provinsi Kalteng melalui Dinas Ketahanan Pangan untuk menekan inflasi di Sampit. Kami dilibatkan dalam menyalurkan beras bersubsidi ini, sekaligus untuk mencegah kenaikan harga beras di pasaran,” kata Rony.
Sebagaimana diketahui angka inflasi di Kalteng pada Desember 2022 sebesar 6,32 persen (yoy) dan menduduki peringkat sembilan secara nasional, dimana sebelumnya pada bulan November 2022 inflasi di Kalteng menduduki peringkat dua secara nasional dengan angka 6,97 persen (yoy). Pemerintah Provinsi Kalteng dan TPID terus gencarkan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H. Nuryakin mengungkapkan dengan dilaksanakannya pasar murah, pasar penyeimbang, BLT hingga Bansos secara masif di seluruh kabupaten dan kota, mampu mempertahankan daya beli masyarakat, yang berimbas kepada penurunan angka inflasi.