
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Produksi di sektor perkebunan melalui tanaman sawit secara umum mengalami perbaikan dan peningkatan harga dengan ditandai harga Tandan Buah Segar (TBS) yang secara hitungan angka mengalami kenaikan harga.Hal ini terungkap saat Pemerintah Provinsi menggelar rapat penetapan TBS.
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Tengah secara rutin mengadakan Rapat penetapan pembelian Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Petani Pekebun untuk periode November 2022 bertempat di aula Disbun Provinsi Kalteng, pada Selasa (6/12/2022).
Rapat dihadiri oleh 46 orang peserta dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalteng, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Prov. Kalteng, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir), perusahaan mitra, perwakilan petani plasma, perwakilan koperasi, tim pokja penetapan harga TBS dan dinas kabupaten/kota yang membidangi perkebunan.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (Lohsar) A. Sugianor saat membuka Rapat mewakili Plt. Kadisbun Provinsi Kalteng Rizky Badjuri dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat yang dilaksanakan oleh tim penetapan harga mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun, dan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Gubernur Kalteng Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun di Kalteng.
“Dengan ditetapkannya harga TBS pada hari ini, semoga di lapangan dapat diikuti dengan pembelian TBS oleh perusahaan-perusahaan sesuai harga yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Sugianor kembali menegaskan kepada perusahaan-perusahaan agar dapat menyampaikan kewajibannya yaitu dokumen dan laporan secara rutin sesuai tata waktunya kepada Gubernur Kalteng Cq. Disbun Provinsi Kalteng dan tim penetapan harga TBS kelapa sawit Provinsi Kalteng.
“Dari hasil monitoring dan evaluasi Disbun, masih banyak perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit di wilayah Kalteng yang belum menyampaikan kewajibannya, yaitu berupa laporan bulanan baik dokumen harga dan jumlah penjualan CPO/PK maupun dokumen penerimaan dan pemanfaatan Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL),“ tandasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil penetapan, pada bulan November 2022 harga minyak sawit (CPO) kembali menguat dari bulan sebelumnya yaitu Rp Rp. 10.897,53 (per Kg + PPN) menjadi Rp. 12.018,14. Walaupun harga inti sawit (PK) pada bulan November ada penurunan Rp. 5.345,18 dari sebelumnya pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp. 5.573,18 dan indeks “K” sebesar 87,52%.
Untuk bulan November 2022 harga TBS kelapa sawit naik sebesar Rp. 212,71,- untuk kelompok umur 10 – 20 tahun. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus yang berlaku, harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Provinsi Kalimantan Tengah ditetapkan sebagai berikut : untuk umur tiga tahun Rp. 1.859,26; umur empat tahun Rp. 2.032,93; umur lima tahun Rp. 2.196,67; dan umur enam tahun Rp. 2.260,61. Selanjutnya, umur tujuh tahun Rp. 2.304,55; umur delapan tahun Rp. 2.410,32; dan umur sembilan tahun Rp. 2.473,67. Sedangkan untuk tanaman pada kelompok umur 10 – 20 tahun adalah Rp. 2.542,51 per Kg.