November 2022 Provinsi Kalteng Alami Inflasi 0,16 Persen

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pada Bulan November Tahun 2022 lalu, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,36. Adapun data tersebut berdasarkan acuan dua Kota di Kalteng, yakni Palangka Raya dan Kotawaringin Timur.
“Dari 90 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,15 persen dengan IHK sebesar 116,17 dan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 113,91,”
ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya Kamis (1/12/2022) Siang.
Lanjut Eko, Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada November 2022 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi (1,09 persen), kelompok kesehatan (0,47 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,37 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,21 persen).
Kemudian juga terjadi kenaikan indeks harga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,14 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,04 persen), dan kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,02 persen).
“Lalu untuk inflasi tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 6,06 persen dan inflasi tahun ke tahun (November 2022 terhadap November 2021) sebesar 6,97 persen,” tutur Eko.
Sedangkan untuk komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada November 2022 antara lain angkutan udara, beras, rokok kretek filter, kangkung, tomat, bawang merah, rokok kretek, emas perhiasan, obat dengan resep, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada November 2022 antara lain cabai rawit, minyak goreng, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, ketimun, daging ayam ras, udang basah, cabai merah, ikan patin, dan pisang.
“Adapun dengan adanya program pasar murah dan pasar penyeimbang yang telah dilakukan oleh Pemerintah, juga mempunyai peran dalam pengendalian inflasi di wilayah-wilayah Kalteng.” tuturnya.