
MUARA TEWEH, KALTENGTERKINI.CO.ID – Tabung gas bersubsidi 3 kg mulai langka dan harganyapun sudah mencapai Rp 37.000/tabung, kenaikan harga gas elpiji sebagai sarana memasak ini mulai dikeluhkan sebagian warga.
Sebagaimana disampaikan salah satu warga ibu rumah tangga JL. Panglima Batur Muara Teweh ini, Purnamawati (45). Menurutnya, untuk mendapatkan tabung gas agak sulit dan harganya pun cukup mahal.
“Tadi beli gas 3 kg, terkejut juga harganya sudah Rp 37.000 di eceran. Disampingi itu agak susah mencarinya karena banyak yang kosong, para penjual dengan mengatakan ga dapat gas,” lirih wanita paruh baya tersebut, Senin (7 /11/2022) pagi.
Harapannya, sambung ibu tersebut, sebagai masyarakat kecil harga dapat stabil dan pasokan lancar. Takutnya nanti dengan kelangkaan tersebut dimanfaatkab oleh para tengkulak yang tak bertanggung jawab.
Menanggapi kelangkaaan dan mahalnya harga gas elpiji tersebut, Anggota DPRD Barito Utara, Hj. Rujana Anggaraini, SE, MM meminta agar Dinas Perindagsar Barito Utara dapat mengontrol harga jual tabung gas bersubsidi tersebut, apa penyebab dan kendalanya khususnya mengenai pasokan Barito Utara.
“Kita tentunya turut prihatin, jika salah satu keperluan pendukung dapur rumah tangga terutama gas mengalami kekuarangan pasokan, apalagi harganya mahal. Dalam hal ini kita minta Disperindagsar dapat menekan dan menstabilkan harga gas elpiji”, kata Rujana politisi dua periode di DPRD Barito Utara tersebut, sebelum mengikuti rapat paripurna IV DPRD Barito Utara.
Ketua Komisi I, ini juga menekankan kalau ada kenaikan mungkin wajar karena dampak dari kenaikan BBM saat ini. Namun hendaknya, harganya yang normal saja sesuai jarak dan tempuh dari tempat pengisian SPBE sampai ke Barito Utara.
“Kita tau saat ini semua pihak khususnya pemerintah dari pusat sampai daerah sedang menanggulangi bagimana keluar dari dampak inflasi, namun hendaknya harga gas ada pada kisaran antara Rp. 30.000 sampai dengan 35.000 saja di pasaran,” harapnya.