
MUARA TEWEH, KALTENGTERKINI.CO.ID – Tabung gas bersubsidi tiga kilo gram mulai langka dan harganyapun sudah di Rp 37.000 membuat sebagian warga masyarakat dalam kota Muara Teweh bereaksi mengeluh, mengenai akan hal salah satu kebutuhan penunjang masak di dapur tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh salah satu ibu rumah tangga jalan Panglima Batur Muara Teweh Purnamawati dimana nyari gas agak sulit sekarang nampaknya, dan harganya lumayan cukup mahal dirasa olehnya.
“Tadi beli gas tiga kilogram, terkejut juga harganya sudah Rp 37.000 di eceran dan susah lagi carinya karena banyak yang kosong para penjual dengan mengatakan ga dapt gas,” lirih wanita paruh baya tersebut, Senin (7/11/2022) pagi.
Harapannya sambung ibu tersebut, sebagai masayarakat kecil harga dapat stabil dan pasokan lancar. Takutnya nanti dengan kelangkaan tersebut dimanfaatkab oleh para tengkolak, yang tak bertanggung jawab.
Sementara Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat Barito Utara, Hj. Rujana Anggaraini, SE, MM meminta agar Dinas Perindagsar Barito Utara dapat mengontrol harga jual tabung gas bersubsidi tersebut, apa penyebab dan kendalanya khususnya untuk pasokan di Barito Utara.
“Kita tentunya turut prihatin jika salah satu keperluan pendukung dapur rumah tangga terutama gas mengalami kekuarangan pasokan, apalagi harganya lumayan mahal sudah. Kita minta Disperindagsar dapat menekan dan menstabilkan harga,” kata Rujana politisi dua periode di DPRD Barito Utara tersebut, sebelum mengikuti rapat paripurna IV DPRD Barito Utara.
Selain itu, Ketu Komisi I itu juga menekankan kalau ada kenaikan mungkin wajar karena dampak dari kenaikan BBM saat ini. Namun hendaknya, harganya yang normal saja sesuai jarak tempuh dari tempat pengisian SPBE sampai ke Barito Utara.
“Kita tau saat ini semua pihak khususnya pemerintah dari pusat sampai daerah sedang menanggulangi bagimana keluar dari dampak inflasi, namun hendaknya harga gas ada pada kisaran antara Rp.30.000 sampai dengan 35.000 lah di pasaran,” harapnya.